Kategori

Isi Kandungan

Followers

Promosi Blog Anda

Daftarkan Blog Anda Disini...Percuma

11 Ciri Keluarga Islami

Posted by Blog Rasmi YM Syed Abi Ghufran Al-Idrus Sunday, November 26, 2000 0 comments

Bagaimanakah wujud keluarga Islami itu? Bayangan anda tentang suami isteri yang bertingkah laku bagai malaikat serta rahmat Allah yang senantiasa melimpahi kebutuhan hidup mereka tentu bukanlah gambaran yang benar. Ajaran Islam sendiri merupakan ajaran yang dirancang bagi manusia yang memiliki berbagai kelemahan dan kekurangan dan siap diterapkan dalam berbagai keadaan yang menyertai hidup manusia.

Jadi, jika anda menemui goncangan-goncangan yang menyangkut diri anda dalam masalah pribadi, hubungan dengan suami atau isteri dan anak-anak, atau dalam berbagai kondisi yang menyertai keluarga, janganlah anda panik dulu atau merasa dunia hampir kiamat. Sebab, justru dalam momen seperti itulah anda dapat memperlihatkan komitmen sebagai seseorang sebelum dibuktikannya melalui amal kehidupan.

Ada beberapa hal yang patut anda perhatikan dalam upaya menumbuhkan keluarga bahagia menurut ajaran Islam atau dalam menghadapi berbagai persoalan,diantaranya:

1. Fikrah yang jelas
Pemikiran Islami tentang tujuan-tujuan dakwah dan kehidupan keluarga merupakan unsur pentng dalam perkawinan. Ini adalah syarat utama.Keluarga islami bukanlah keluarga yang tenang tanpa gejolak. Bukan pula keluarga yang berjalan di atas ketidakjelasan tujuan sehingga melahirkan kebahagiaan semu. Kalaulah Umar bin Khattab menggebah para pedagang di pasar yang tidak memahami fiqih (perdagangan), maka layak dipandang sebagai sebuah kekeliruan besar seseorang yang menikah namun tak memahami dengan jelas apa hakekat pernikahan dalam Islam dan bagaimana kaitannya dengan kemajuan dakwah.

2. Penyatuan idealisme
Ketika ijab qobul dikumandangkan di depan wali, sebenarnya yang bersatu bukanlah sekedar jasad dua makhluk yang berlainan jenis. Pada detik itu sesungguhnya tengah terjadi pertemuan dua pemikiran, perjumpaan dua tujuan hidup dan perkawinan dua pribadi dengan tingkat keimanan masing-masing. Karena itu, penyatuan pemikiran dan idealisme akan menyempurnakan pertemuan fisik kedua insan.

3. Mengenal karakter pribadi
Kepribadian manusia ditentukan oleh berbagai unsur lingkungan: nilai yang diyakini dan pengaruh sosialisasi perilaku lingkungan terdekat serta lingkungan internal (sifat bawaan) itu sendiri. Mengenal secara jelas karakter pasangan hidup adalah bekal utama dalam upaya penyesuaian, penyeimbangan dan bahkan perbaikan. Satu catatan penting mengenai hal ini ialah anda harus menyediakan kesabaran selama proses pengenalan itu berlangsung, sebab hal itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

4. Pemeliharaan kasih sayang
Sikap rahmah (kasih sayang) kepada pasangan hidup dan anak-anak merupakan tulang punggung kelangsungan keharmonisan keluarga. Rasulullah SAW menyapa Aisyah dengan panggilan yang memanjakan, dengan gelar yang menyenangkan hati. Bahkan beliau membolehkan seseorang berdiplomasi kepada pasangan hidupnya dalam rangka membangun kasih sayang. Suami atau isteri harus mampu menampilkan sosok diri dan pribadi yang dapat menumbuhkan rasa tenteram, senang kerinduan. Ingat, di atas rasa kasih sayanglah pasangan hidup dapat membagi beban, meredam kemelut dan mengurangi rasa lapar.

5. Kontinuitas tarbiyah
Tarbiyah (pendidikan) merupakan kebutuhan asasi setiap manusia. Para suami yang telah aktif dalam medan dakwah biasanya akan mudah mendapatkan hal ini. Namun, isteri juga memiliki hak yang sama. Penyelenggaraannya merupakan tanggung jawab suami khususnya, kaum lelaki muslim umumnya. Itulah sebabnya Rasulullah SAW meluluskan permintaan ta’lim (pengajaran) para wanita muslimah yang datang kepada beliau. Beliau memberikan kesempatan khusus bagi pembinaan wanita dan kaum ibu (ummahaat). Perbedaan perlakuan tarbiyah antara suami dan isteri akan membuat timpang pasangan itu dan akibatnya tentu kegoncangan rumah tangga.

6 Penataan ekonomi
Turunnya Surat al Ahzab yang berkaitan dengan ultimatum Allah SWT kepada para isteri Nabi SAW, erat kaitannya dengan persoalan ekonomi. Islam dengan tegas telah melimpahkan tanggung jawab nafkah kepada suami, tanpa melarang isteri membantu beban ekonomi suami jika kesempatan dan peluang memang ada, dan tentu selama masih berada dalam batas-batas syari’ah. Ditengah-tengah tanggung jawab dakwahnya, suami harus bekerja keras agar dapat memberikan pelayanan fisik kepada keluarga. Sedangkan qanaah (bersyukur atas seberapa pun hasil yang diperoleh) adalah sikap yang patut ditampilkan isteri. Persoalan-persoalan teknis yang menyangkut pengelolaan ekonomi keluarga dapat dimusyawarahkan dan dibuat kesepakatan antara suami dan isteri. Kebahagiaan dan ketenangan akan lahir jika di atas kesepakatan tersebut dibangun sikap amanah (benar dan jujur).

7. Sikap kekeluargaan
Pernikahan antara dua anak manusia sebenarnya diiringi dengan pernikahan ”antara dua keluarga besar”, dari pihak isteri dan juga suami. Selayaknyalah, dalam batas-batas yang diizinkan syari’at, sebuah pernikahan tidak menghancurkan struktur serta suasana keluarga. Pernikahan janganlah membuat suami atau isteri kehilangan perhatian pada keluarganya (ayah, ibu, adik, kakak dan seterusnya). Menurunnya frekuensi interaksi fisik (dan ini wajar) tidak boleh berarti menurun pula perhatian dan kasih sayang. Sebaliknya, perlu ditegaskan juga bahwa pernikahan adalah sebuah lembaga legal (syar’i) yang harus dihormat keberadaannya. Sebuah kesalahan serius terjadi tatkala seorang isteri atau suami menghabiskan perhatiannya hanya untuk keluarganya msing-masing sehingga tanggung jawabnya sebagai pasangan keluarga di rumahnya sendiri terbengkalai.

8. Pembagian beban
Meski ajaran Islam membeberkan dengan jelas fungsi dan tugas elemen keluarga (suami, isteri, anak, pembantu) namun dalam pelaksanaannya tidaklah kaku. Jika Rasulullah SAW menyatakan bahwa seorang isteri adalah pemimpin bagi rumah dan anak-anak, bukan berarti seorang suami tidak perlu terlibat dalam pengurusan rumah dan anak-anak. Ajaran Islam tentang keluarga adalah sebuah pedoman umum baku yang merupakan titik pangkal segala pemikiran tentang keluarga. Dalam tindakan sehari-hari, nilai-nilai lain, misalnya tentang itsar (memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain), ta’awun (tolong menolong), rahim (kasih sayang) dan lainnya juga harus berperan. Itu dapat dijumpai dalam riwayat yang sahih betapa Nabi SAW bercengkrama dengan anak dan cucu, menyapu rumah, menjahit baju yang koyak dan lain-lain.

9. Penyegaran
Manusia bukanlah robot-robot logam yang mati. Manusia mempunyai hati dan otak yang dapat mengalami kelelahan dan kejenuhan. Nabi SAW mengeritik seseorang yang menamatkan Al Quran kurang dari tiga hari, yang menghabiskan waktu malamnya hanya dengan shalat, dan yang berpuasa setiap hari. Dalam ta’lim beliau SAW juga memberikan selang waktu (dalam beberapa riwayat per pekan), tidak setiap saat atau setiap hari. Variasi aktivitas dibutuhkan manusia agar jiwanya tetap segar. Dengan demikian, keluarga yang bahagia tdak akan tumbuh dari kemonotonan aktivitas keluarga. Di samping tarbiyah, keluarga membutuhkan rekreasi (perjalanan, diskusi-diskusi ringan, kemah, dll).

10. Menata diri
Allah SWT mengisyaratkan hubungan yang erat antara ketaqwaan dan yusran (kemudahan), makhrojan (jalan keluar). Faktor kefasikan atau rendahnya iman identik dengan kesukaran, kemelut dan jalan buntu. Patutlah pasangan muslim senantiasa menata dirinya masing-masing agar jalan panjang kehidupan rumah tangganya dapat diarungi tanpa hambatan dan rintangan yang menghancurkan.

11. Mengharapkan rahmat Allah
Ketenangan dan kasih sayang dalam keluarga merupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-hambaNya yang Salih. Rintangan-rintangan menuju keadaan itu datang tidak saja dari faktor internal manusia, namun juga dapat muncul dari faktor eksternal termasuk gangguan syaitan dan jin. Karena itu, hubungan vertikal dengan al Khaliq harus dijaga sebaik mungkin melalui ibadah dan doa. Nabi SAW banyak mengajarkan doa-doa yang berkaitan dengan masalah keluarga.

Wallahu a’lamu.

Baca Lagi..dan Jangan Lupa Share Kat Member..
Print

Qarin Sesatkan Manusia

Posted by Blog Rasmi YM Syed Abi Ghufran Al-Idrus 0 comments

Qarin ialah perkataan Arab yang bermaksud teman atau rakan. Istilah qarin di sini bermaksud roh-roh jahat daripada kalangan makhluk-makhluk halus yang mengiringi kelahiran seseorang bayi.

Kewujudan qarin ini ialah untuk menggoda manusia menampakkan hal-hal yang buruk dan yang jahat-jahat seolah-olah baik pada pandangan mata manusia. Qarin sentiasa berusaha untuk menjeru­muskan manusia dan mengajak mereka melakukan kemungkaran dengan cara menggoda, merayu, memujuk dan menipu. Semua manusia mempunyai qarin sama ada ia nabi atau orang yang alim.

Dalam surah al-An'am: 112 Allah S.W.T berfirman maksudnya:

"Dan demikianlah kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh dari jenis manusia dan jin, sebahagian daripada mereka membisikkan kepada yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu."

Rasulullah S.A.W pernah bersabda yang bermaksud:

"Tidaklah salah seorang daripada kamu (yang lahir ke dunia) melainkan dia telah dipertemankan den­gan seorang kawannya daripada jin dan seorang kawannya daripada kalangan malaikat. Sahabat bertanya: Adakah engkau juga wahai Rasulullah? Baginda menjawab: Dan saya pun. Akan tetapi Allah menolong saya daripada gangguannya, maka tidak­lah ia mendorong saya, kecuali kepada kebaikan."

Tersebut dalam Al-Quran tentang tugas-tugas malaikat. Di antara mereka ada yang tugasnya men­catat amalan makhluk setiap hari, mencatat segala ucapan dan ada yang membawa wahyu kepada rasul­rasul dan nabi-nabi. Ada pula yang menjadi duta‑duta. Ada pula yang bertugas memelihara, Al -Quran, ada yang menjaga syurga dan ada yang menjaga ner­aka. Di antara mereka juga ada yang sentiasa berdoa siang dan malam, memuji-muji Allah dan bersujud. Ada pula yang sentiasa berdoa agar makhluk yang taat kepada Allah diberi keampunan.

Tersebut juga dalam Al-Quran tentang adanya malaikat yang datang membawakan ilham kepada Maryam bahawa dia akan diberi putera, atau yang kelihatan oleh Rasulullah S.A.W., ketika beliau mula-mula menerima wahyu. Disebut juga tentang malaikat yang bersayap, satu-satu, dua-dua, tiga-tiga dan empat-empat.

Tersebut juga dalam Al-Quran bahawa malaikat yang datang membawa wahyu kepada rasul-rasul itu namanya Jibril, yang juga disebut Ruhu ‘I Amin dan Ruhu I' Qudus. Manusia yang sentiasa beriman dan istiqamah (tetap hati)) akan didatangi oleh malaikat-malaikat untuk menghilangkan rasa takut dan dukacita mereka. Dalam Peperangan Badar malaikat telah datang menolong orang-orang Islam, sampai 3,000 malaikat jumlahnya.

Dijelaskan juga dalam hadis-hadis bahawa malaikat-malaikat itu memberi ilham yang baik seman­gat dan man. Ketika manusia diberi ilham yang baik oleh malaikat atau was-was yang buruk oleh syaitan, maka yang menerima ilham atau was-was itu bukan­lah badan kasar, melainkan roh manusia jua.

Tidak ada seorang pun yang dapat melihat dengan matanya sama ada malaikat atau syaitan yang datang memberi ilham atau was-was, melainkan pen­garuh mereka itu masuk ke dalam jiwa atau perasaan orang yang berkenaan. Kenyataan ini dikuatkan oleh sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Termizi, an-Nisai demikian maksudnya:

"Sesungguhnya dari syaitan ada semacam gang­guan kepada anak Adam, dan dari malaikat pun ada pula. Adapun gangguan syaitan ialah menjanjikan kejahatan dan mendustakan kebenaran dan sen­tuhan malaikat ialah menjanjikan kebaikan dan menerima kebenaran. Maka sesiapa merasai yang demikian, dia hendaklah mengetahui bahawa perkara itu daripada Allah dan terima kasihlah ia kepada-Nya.

Tetapi kalau didapatinya yang lain, maka dia hen­daklah berlindung kepada Allah daripada syaitan yang direjam. Kemudian ia membaca syaitan menyu­ruh menjanjikan kamu kefakiran dan menyuruh kamu melakukan kekejian.

Jelasnya bahawa setiap orang itu mempunyai qarin. Maksud qarin di sini ialah syaitan yang senti­asa berusaha untuk menyesatkan manusia. Di antara qarin dan manusia, perbezaannya ialah manusia adalah seumpama bahan tunggangan, man­akala qarin (iblis dan syaitan) tadi adalah penung­gangnya. Demikianlah perbandingan yang diberi oleh Rasulullah S.A.W.

Maksud menunggang atau memperkosa di sini bukanlah seumpama manusia itu menunggang kuda, menjadikan syaitan itu seumpama seorang penung­gang yang sentiasa berada di atas jasad manusia dalam keadaan yang tidak dapat dilihat.

Maksud sebenar hadis ini ialah iblis dan syaitan itu sentiasa berazam dan berusaha supaya manusia menurut kehendaknya. banyak di antara mereka yang terpedaya dengannya sehingga menjadikan manusia itu memandang benda-benda yang baik itu buruk dan yang buruk itu baik serta menarik, cantik serta mengghairahkan, lantas mereka menentang perintah Allah S.W.T. Mereka inilah golongan yang menjadi bahan tunggangan qarin tadi.

IBLIS MENGGODA DAN MENIPU MANUSIA

Gambaran godaan iblis dan syaitan terhadap manusia dijelaskan oleh Rasulullah dalam sebuah hadis yang bermaksud bahawa seseorang itu apabila hendak menganut agama Islam, iblis akan menggoda dan menipu manusia. Syaitan akan bertanya adakah mereka hendak meninggalkan agama asal mereka, iaitu agama yang telah dianuti oleh bapa-bapa dan keturunan mereka sejak dahulu kala lagi. Ketika manusia hendak berhijrah, iblis dan syaitan bertanya, adakah mereka sanggup meninggalkan tanah air yang telah mereka diami sejak dahulu kala. Adakah mereka akan meninggalkan langit atau tempat mereka berlindung. Pada hal tempat yang hendak dituju belum pasti dapat menjamin kebahagiaan mereka.

Begitu juga halnya ketika manusia hendak berji­had ke jalan Allah. Iblis dan syaitan menakut­ nakutkan manusia supaya mereka sayangkan dunia yang begitu indah termasuk harta benda yang mere­ka miliki. Kemudian dibisikkan dalam hati mereka adakah mereka sanggup melihat isteri-isteri dikah­wini oleh orang lain apabila mereka mati ketika berjihad. Harta yang ditinggalkan akan dibahagi­ bahagi untuk orang yang masih hidup. Orang lain bersuka-ria menikmati harta peninggalan. Isteri yang ada berkahwin lain. Perjuanan seumpama ini adalah merugikan.

Sesungguhnya syaitan itu duduk mengganggu manusia dengan berbagai-bagai cara. la duduk melakukan gangguan kepada manusia dengan alasan Islam. Lalu ia berkata: "Apakah kamu masuk Islam dan meninggalkan agama kamu dan agama nenek-moyang kamu? Tetapi manusia itu menen­tangnya dan masuk Islam. Lalu syaitan itu duduk mengganggu manusia dengan jalan hijrah." Syaitan berkata: "Apakah kamu hendak hijrah, meninggalkan bumi dan langitmu? Tetapi manusia itu menentang dan hijrah. Kemudian syaitan itu duduk dan menganggu manusia dengan jalan jihad dan berkata: Apakah kamu akan berjihad sedangkan jihad itu menghilangkan nyawa dan harta. Kamu akan terbunuh. Maka isteri kamu akan dikahwini oleh orang lain, manakala harta-harta kamu akan dibahagi-bahagikan. Tetapi manusia tetap menentang syaitan dan terus berjihad.

Begitulah gambaran ringkas atas tamsil yang terjadi antara manusia dan qarinnya atau dengan sym­tan lain. Hanya manusia yang leka dan sesat sahaja yang akan terpedaya dengan qarinnya yang boleh diperintah dan dipacu menurut kehendaknya. Mereka inilah yang akan menjadi kuda tunggangan iblis dan syaitan. Inilah jawapan Allah S.W.T ketika iblis bersumpah akan membinasakan manusia seperti yang tersebut dalam surah al Hijr: 42 yang bermak­sud:

"Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu atas mereka kecuali orang yang mengikut kamu iaitu orang-orang yang sesat."

Selain gangguan qarin, Imam Muslim meriwav­atkan dalam kitab sahihnya bahawa Rasulullah S.A.W ada bersabda, yang bermaksud bahawa tidak ada anak Adam yang dilahirkan ke dunia ini yang tidak diganggu oleh syaitan kecuali Isa A.S dan ibun­ya Maryam berdasarkan firman Allah dalam surah Ali-Imran: 36 yang bermaksud:

"Sesungguhnya aku melindungi akan dia (Maryam) serta anak keturunannya daripada syaitan yang direjam."

Lantaran gangguan-gangguan yang sedia menung­gu maka Allah menyuruh supaya dibacakan azan (bang) di telinga kanan dan (qamat) di telinga kiri sebaik-baik seorang bayi itu dilahirkan yang salah satu tujuannya untuk mengelakkan daripada gang­guan iblis dan syaitan."

Daripada Abu Rafi R.A (bekas hamba yang dimerdekakan oleh Rasulullah S.A.W) ia berkata Yang maksudnya:

"Aku lihat Rasulullah S.A.W membaca azan solat di telinga Husain bin Ali ketika Fatimah R.A melahirkannya."

Menurut kepercayaan keagamaan orang Mesir pada zaman lampau, qarin ialah makhluk kedua dalam setiap individu, atau secara umumnya sebagai teman, rakan dan syaitan. Dengan kata lain, qarin umumnya dipercayai sebagai hantu, syaitan atau jin yang lahir bersama-sama bayi dan akan menjadi teman sepanjang hidup.

Kepercayaan orang-orang Islam di Afrika Utara terhadap qarin berkait rapat dengan kepercayaan orang-orang Mesir. Jin yang terdiri daripada jantina yang berlainan menjadi rakan pada roh. Sekiranya bayi yang lahir itu lelaki, maka qarin itu dianggap sebagai kakak, begitulah sebaliknya. Qarin dikatakan tidur dengan kembarnya dan mempunyai kaitan dalam tidurnya yang dikenali sebagai mimpi. Seorang yang sedang tidur dikatakan pengaruh qarinnya lebih kuat daripada orang itu.

Baca Lagi..dan Jangan Lupa Share Kat Member..
Print

Jin Yang Mengembar Anda: Musuh Atau Saudara?

Posted by Blog Rasmi YM Syed Abi Ghufran Al-Idrus 0 comments

Anda mungkin pernah dengan istilah 'QARIN' atau jin yang mengembar setiap manusia yang dilahirkan ke dunia, termasuklah juga Rasulullah SAW. Berikut saya salinkan bahan-bahan dari berbagai sumber untuk anda baca sekiranya berminat. Semoga bermanfaat:


APAKAH QARIN

Soalan: Apakah yang diertikan dengan ''Qarin''. Dan apakah hubungannya dengan setiap insan yang dijadikan oleh Allah SWT Apakah manusia itu boleh beinteraksi dengan ''Qarin''?.

Jawapan: Semua makhluk di dunia ini dicipta oleh Allah SWT termasuklah golongan jin yang tidak dapat dilihat dengan pancaindera manusia. Jin dijadikan daripada api. Oleh yang demikian, bagi mereka yang bersahabat dengan jin bagi tujuan mendapatkan pertolongan dalam perkara yang ditegah oleh syarak adalah haram. Dan mintalah pertolongan jin dalam rawatan perubatan sehingga membawa kepada syirik adalah haram. Mintalah pertolongan jin untuk mencari kekuatan dan kehebatan adalah haram. Meminta dan menggunakan khidmat jin untuk ilmu sihir atau nujum adalah haram. 'Qarin' adalah makhluk yang dijadikan Allah dari golongan Jin. Kita tidak mempunyai apa-apa hubungan kerana hidup dalam alam yang berlainan. Walau bagaimanapun manusia boleh bersahabat dengannya selagi tidak bercanggah dengan akidah Islam..

Sumber: JAKIM (http://baheis.islam.gov.my)

LAGI MENGENAI QARIN

Perkataan 'Qarin' berasal daripada bahasa Arab bererti teman atau pasangan. Istilah 'Qarin' bererti roh-roh jahat, yang terdiri daripada makhluk-makhluk halus yang sentiasa mendampingi manusia, sejak seseorang itu dilahirkan sehinggalah dia meninggal dunia.

Kewujudan 'Qarin' di samping manusia ialah untuk membiasakan, iaitu untuk menggoda atau menyesatkan, sehingga manusia itu tunduk kepada nafsu, yang akhirnya melakukan dosa, tidak kira sama ada dosa itu dosa kecil berpanjangan atau dosa besar seperti membunuh, berzina, makan harta anak yatim dan sebagainya. Cara lain ialah dengan memesongkan iktikad mereka sehingga membawa kepada perbuatan syirik atau murtad.

Dosa-dosa itu tidak diampuni Allah. Walaupun demikian, sekiranya manusia itu beriman dan dilindungi Allah, 'Qarin' itu akan menyuruhnya melakukan kebaikan.

Selain itu, 'Qarin' juga berusaha untuk mencederakan fizikal dan roh manusia secara bersendirian ataupun dengan perantaraan manusia, menyebabkan manusia menggunakan jin-jin untuk melakukan perbuatan tertentu seperti untuk menyakiti orang lain dan sebagainya. Apabila ini berlaku, maka dari sini terjadilah kegiatan sihir.

Sedutan dari Soal Jawab Dengan Dr.Amran Kasimin


HADIS MENGENAI QARIN

Hadis:
Dari Abdullah bin Mas";ud r.a katanya:";Tidak seorangpun di antara kamu melainkan telah ada jin yang ditugaskan pemimpinnya untuk selalu menggodanya:";Para sahabat bertanya:";Anda juga ya Rasulullah?"; Jawab baginda:";Ya. Aku juga. Tetapi Allah selalu melindungiku dari godaan mereka sehingga mereka yang menggodaku akhirnya Islam (menyerah). Kerana itu mereka tidak berani menyuruhku melainkan untuk kebaikan."; (Riwayat Muslim)

Huraian:
Setiap manusia yang lahir disertakan ''Qarin'' oleh Allah yang bertugas sebagai 'penggoda' seseorang itu sejak seseorang itu lahir hinggalah saat kematiannya. Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadith di atas, 'Qarin' adalah dari golongan jin. Ia sentiasa mengajak manusia yang didampingi ke arah kejahatan. Sedangkan sifat manusia itu lemah, mudah lupa menjadi penyebab terjerumusnya manusia ke lembah nista dan kemaksiatan akibat tergoda dengan hasutan 'Qarin' ini. Hanya Rasulullah SAW sahaja yang tidak dapat digoda oleh 'Qarin'. Dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman: ";Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Qur'an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan), maka syaitan itulah yang menjadi 'Qarin' (teman yang selalu menyertainya)."; (Az-Zukhruf:36)

Petikan dari : http://ii.islam.gov.my/hadith/hadith1.asp?keyID=1281


TUGAS QARIN

Pada suatu hari diadakan satu kursus motivasi yang hanya melibatkan kaum lelaki sahaja dan segala soalan memanglah di tujukan khas buat lelaki. Pakar motivasi terkenal tadi pun memulakan ceritanya dengan panjang lebar. Katalah, suatu hari kita (orang lelaki tau, bukan perempuan) di suruh masuk hutan. Tapi yang peliknya setiap peserta di bekalkan dengan sejenis senapang . Apa-apa yang membahayakan kita di suruh tembak. Tak kiralah ular ke, harimau ke, hantu ke.

Eh, hantu berbahaya ke? Ada pulak hantu berbahaya. Hantu tak berbahaya tapi ditakuti. Kenapa takut dengan hantu ? Padahal sebenarnya hantu cukup takut dengan manusia. Mana ada hantu berani keluar siang-siang, kalau dia..... berani keluarlah siang-siang, time dah gelap tulah dia keluar. Apa punya hantu.

Tengah-tengah masuk hutan datanglah harimau, singa, ular dan semuanya habis kita bunuh. Sebab kalau tak bunuh dia, dia akan bunuh kita, kan? Rasa patut, kan? Rasa tak salah, kan? Tapi, anda pernah dengar tentang 'Qarin'. Eh, apa pulak bendanya 'Qarin' ni? Begini menurut bahasa, 'Qarin' beerti teman atau rakan. Yang dimaksudkan dengan 'Qarin' di sini ialah roh-roh jahat daripada kalangan makhluk-makhluk halus yang biasa ada di mana-mana. Makhluk halus ini selalunya menemani manusia sejak daripada kelahiran seorang bayi sehinggalah seseorang itu meninggal dunia.

Ketika manusia mati sama ada dalam keadaan beriman kepada Allah atau mati dalam keadaan murtad, syirik atau kufur hasil daripada tipu helah iblis dan syaitan yang sentiasa berada di samping manusia, menemani manusia ke mana dia pergi, ataupun mati dalam Islam tetapi bergelumang dalam maksiat. Kewujudan 'Qarin' ialah untuk menggoda manusia, menampakkan hal-hal yang buruk pada anggapan manusia, lalu akhirnya manusia terpengaruh dan terpesong. 'Qarin' sentiasa berusaha menjerumus manusia dengan menggoda, merayu dan menipu, berupaya memilih dan memerhati waktu-waktu yang elok untuk memperdayakan manusia, terutama ketika seorang itu dalam keadaan stress, depress, menghadapi percubaan daripada Allah dan sebagainya

Boleh kita sambung kisah penembak tadi. Baiklah, tengah sedap-sedap bunuh tiba-tiba muncul seorang perempuan. Cantik pulak tu, cantik sangatlah, dahlah cantik, seksi pulak. Tapi dia pegang senapang yang dia dah acukan tepat ke arah anda. Nak tembak tak? Apa? Tak? Eh, kan dia tu berbahaya. Serupa saja bahayanya macam harimau, macam singa, macam ular. Kenapa tak nak bunuh? Sebab dia perempuan? Seksi lagi? Pulak tu anda lelaki? Sebab tu tak nak tembak? Tapi dia tu berbahaya. Senapangnya dah terhala pada anda, jari dia pun dah dekat picu, tingggal petik saja. Anda pun macam tu, kalau anda tak tembak, dia akan tembak anda. Apa yang anda nak buat?

Masa ni la yang ditunggu-tunggu, oleh siapa lagi kalau bukan 'Qarin'. Lalu 'Qarin' itu belagak seumpama penyelesai masalah manusia. Mari kita lihat apakah tugas 'Qarin' ini sebagai penggerak cerita. Anda masuk hutan untuk membunuh semua ancaman yang berbahaya, harimau, ular, singa. Anda di bekalkan dengan senapang, sedap sajalah tembak binatang-binatang buas. Tapi tiba-tiba muncul seorang wanita cantik, yang comel, yang putih melepak, yang seksi. Tapi dia juga bawa senapang dan sedang membedek ke arah anda. Persoalanya, nak tembak atau tak nak tembak?

Dalam Suroh Al-An'am :112 terdapat firman Allah: ";Dan demikianlah kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh dari jenis manusia dan jin, sebahagian daripada mereka membisikkan kepada yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu";.

Rasulullah pernah ditanya sama ada baginda didatangi 'Qarin' atau tidak. Baginda menjawab: Saya pun ada 'Qarin'. Akan tetapi Allah menolong saya daripada gangguannya. Maka tidaklah ia boleh menguasai akan saya daripada gangguannya, maka tidaklah ia menyuruh saya kecuali untuk melakukan kebaikan.

Dalam sebuah hadis lain, baginda bersabda yang bermaksud: Sesungguhnya tidak ada seorang daripada kalangan manusia yang baru di lahirkan melainkan dia di sertai oleh Allah seorang jin sebagai kawan. Jin yang menemani manusia, untuk menyesatkan itulah yang dinamakan 'Qarin'. 'Qarin' ini sentiasa berada di samping manusia, ketika berjalan, tidur dan sebagainya. Kerana itu ia amat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan orang-orang yang berkenaan.

Apabila manusia yang sentiasa di temani oleh 'Qarin' itu mati, maka 'Qarin' ini tetap hidup, untuk menyesatkan manusia yang masih hidup, tetapi biasaya ahli keluargalah, maka makhluk 'Qarin' ini akan menerobosi, menembusi kehidupan manusia melalui pelbagai cara, terutama melalui mimpi. Itulah di antara keistimewaan makhluk ini, yang diberikan oleh Allah kepada makhluk ini yang tidak ada pada manusia.

Sekiranya orang yang mati tadi mempunyai hutang kepada orang-orang tertentu, menganiayai orang-orang tertentu, melakukan sihir ke atasnya menyebabkan dia mati atau membunuhnya dengan senjata, maka 'Qarin' ini dengan izin Allah berupaya menggambarkan dirinya seperti si mati yang sedang di seksa dalam kubur.

Tidak kurang juga orang yang didatangi mimpi supaya diadakan bacaan Yasin pada malam Jumaat, minta di bacakan Al-Qur'an di atas kubur atau di bayarkan sedekah kepada 40 orang fakir miskin. Anehnya, apabila permintaan tersebut dilaksanakan, mimpi-mimpi yang mengharukan itu menjadi reda dan akhirnya tidak ada ganguan berlaku.

Sekiranya manusia yang hidup itu menunaikan permintaan yang di salurkan melalui mimpi, maka dia sebenarnya tunduk menunaikan permintaan iblis dan syaitan. Walaupun demikian, sekiranya seseorang itu benar-benar di ketahui mempunyai hutang, hutang wang, kewajipan haji, pernah membunuh manusia, tidak kira dengan cara apa, manusia yang hidup boleh melaksanakan tanggungjawab yang sebenarnya
di pikul oleh si mati, atas kesedaran bahawa ia mesti di sempurnakan sebagai hak anak Adam terhadap anak Adam, bukan sekadar mendapat perintah, rayuan daripada 'Qarin' yang datang melalui mimpi, menyerupai si mati. Sesungguhnya roh itu adalah urusan Allah, yang hanya Dia mengetahui hakikatnya.

Berbalik pada kisah penembak tadi. Akhirnya boleh di katakan hampil 100% orang lelaki yang menyertai kursus ini menjawab salah. Mengapa yer? Betul dia wanita. Tugas lelaki melindungi wanita. Tapi wanita ini bukan yang macam di pejabat kita, bukan macam isteri kita yang banyak senyum, banyak tertawa dan baik. Walaupun dia cantik, walaupun dia seksi, tapi dia di hutan. Apa dia buat di hutan sorang-sorang? Dengan senapang pulak. Dan senapang itu dah di halakan tepat pada kita.

Tak ke dia seorang yang amat berbahaya? Mungkin lebih berbahaya daripada harimau, ular, singa dan yang seangkatan dengannya? Yang lucunya ada lelaki berkata. ";Kita bunuh memang kita akan bunuh, tapi sebelum bunuh kita perguna dia dulu. Membazir kalau di biarkan";. Jawapan begini mengundang ketawa. Betullah awak tu lelaki, dia perempuan. Tapi ingat sebelum awak sempat perguna dia mungkin awak dah terbongkang mati. Sebab perempuan yang boleh tinggal sorang-sorang dalam hutan tentulah ganas, tentulah kuat, tentulah bertenaga, tentulah kental, tentulah zalim, dan yang penting sekali tentulah sampai hati dan tentulah ada hati yang bulat untuk membunuh anda mengikut kemahuannya. Sekian

Sumber: Unit Pengurusan Masjid Unimas (www.upmu-unimas.com)

TINDAK-TANDUK QARIN

Ustaz, adakah 'Qarin' ini memang wujud? Dan adakah infomasi ini boleh diambil sebagai sesuatu pengetahuan, dlm pendapat Ustaz? Kerana saya sering sekali dengar akan hal seperti ini dan juga pernah mengalaminya sendiri suatu masa dahulu bila menjalani latihan tentera di Pulau Tekong dahulu..... Terima Kasih.

MSA Ustaz Ghouse Khan Surattee menjawab:

Benar, 'Qarin' itu sebenarnya berpengaruh dengan amalan seseorang itu, jika baik amalannya baiklah dia dan begitu juga sebaliknya. Nabi kita pun ada 'Qarin' namanya Habibul Huda kata orang kasf masih hidup lagi di Madinah. Semua 'Qarin' lambat mati. Sebelum manusia mati kadang kala , 'Qarin' sudah kelirukan orang. Banyak berlaku, seseorang itu bila balik rumah terutama jika isteri sedang tidur atau ahli keluarga sedang tidur atau khayal, mereka perasan si ayah ni sudah balik dan berehat ..... tetapi selepas setengah jam kemudian mereka terkejut sebab ayah yang sebenarnya baru sahaja ketuk pintu... ini kerja 'Qarin'.

Seorang ustaz pernah bercerita... beliau sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Bangi pada malam hari. Dalam perjalanan..dia bertembung dengan seorang perempuan, berpayung di dalam hujan gerimis. Ustaz ini menghentikan kereta beliau dan menumpangkan perempuan itu balik ke rumah.

Sepanjang perjalanan perempuan itu menyatakan bahawa dia seorang pelajar UKM tahun 2. Ustaz ni pun belum berkahwin.. merasa seronok dapat berkenalan dengan pelajar perempuan tu. Tambahan pulak Ustaz ni pun mengajar di UKM. Sampai di rumah perempuan tersebut berpesan supaya tidak lagi datang ke rumahnya kerana ibunya tidak suka lelaki datang.

Balik dari menghantar perempuan tersebut, ustaz ini pun bercerita la pada rakan serumahnya..dia berkenalan dengan perempuan cantik ni tapi tak berpeluang hendak berjumpa lagi.

Hendak dijadikan cerita.. esoknya ustaz tersebut mendapati perempuan semalam tertinggal payungnya. Adalah peluang dia pergi kerumah perempuan tadi. Sampai dirumah perempuan tu..ibunya saja yang ada di rumah. Ustaz tu pun bertanya tentang perempuan tadi dan cerita la tentang payungnya yang
tertinggal tu. Ibu perempuan tu terkejut..dan menerangkan bahawa perempuan tu memang tinggal di situ. student UKM tahun 2, tapi telah meninggal 2 tahun yang lalu.

Jika peristiwa itu pernah anda lalui.. atau akan lalui.. jangan terkejut.. kerana apa yang anda jumpa ialah 'Qarin' seseorang yang telah meninggal dunia. 'Qarin' ini akan mengulangi detik detik kematian seseorang serupa seperti yang berlaku setiap malam. 'Qarin' akan memakai pakaian yang serupa..contoh: jika seseorang mati di langgar kereta ketika sedang menahan teksi..'Qarin' juga akan dilihat sedang menahan kereta seperti keadaan sebelum seseorang itu mati.

Untuk itu jangan takut kerana setiap makhluk di muka bumi ini tak kira jin atau syaitan atau 'Qarin'..semuanya adalah makhluk Allah belaka.

Sebelum memulakan sesuatu pekerjaan jangan lupa membaca..... A'uzubillahiminashaitonirrajim... insyaAllah..selamat deh sejahterehhhhh.....kepada kita yang masih hidup buat la kebaikan supaya kita dapat mendidik 'Qarin' kita untuk turut membuat kebaikan dan akhirnya tidak berupaya menyuruh kita membuat kejahatan.... Wallahua'lam

Sedutan dari forum www.bicaramuslim.com

SEKILAS TENTANG JIN DAN QARIN

Assalamualaikum

Rasulullah saw bersabda tentang al-'Qarin', ";Tidak satu pun dari kamu yang tidak diwakilkan oleh Allah seorang 'Qarin' (peneman) baginya dari bangsa jin."; Para sahabat bertanya, ";Apakah 'Qarin' itu juga diperuntukkan bagimu wahai Rasulullah?"; Beliau menjawab, ";Juga bagi saya, akan tetapi Allah SWT telah menolongku terhadapnya, lalu ia masuk Islam, sedangkan ia tidak akan menyuruhku kecuali kepada kebaikan."; (HR Muslim)

Hmm.. jadi pengen ngebahas masalah jin, gak penting banget ya? Ya buat nambah-nambah pengetahuan aja deh, dan jelas aja gw gak tau pasti masalah jin ini, ghaib, dan yang ghaib itu adalah rahasia Allah..

Jadi gw cerita menurut beberapa buku yang gw baca, dari teman yang punya pengalaman, dari rujukan online juga ada..
Menurut hadist di atas, dan al Quran (lupa surat dan ayat berapa aja), tapi ketemu satu:

";Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pemurah (al Quran), kami adakan baginya syaitan, maka syaitan itulah menjadi teman (al 'Qarin') yang menyertainya."; (Az Zukhruf: 36)

Menurut hadist dan ayat al Quran di atas, setiap manusia ditemani seorang pendamping dari golongan jin. Jin ini jelas jadi tahu bagaimana tabiat, sifat, perilaku, riwayat manusia yang dia ikuti. Ketika ada seorang manusia meninggal dunia, kemudian ada orang lain yang mengira dia melihat what so called hantu orang yang meninggal tadi.. menurut semua rujukan yang gw baca, itulah 'Qarin' dari manusia yang meninggal tadi. Jadi, apa yang biasa orang sebut syaitan atau hantu, sesungguhnya itulah mahluk gaib dari golongan jin. Mahluk gaib lainnya apa donk? ya malaikat atuh.. :p

Trus kalau ada yang nyebut-nyebut kuntilanak, tuyul, genderuwo dan semacamnya? .. ya sama aja, itu jin, dengan berbagai macam sebutan. Dan jin pun memiliki suku bangsa, mungkin itulah yang membedakan 'penampilan' mereka. Di buku 'Kesaksian Raja Jin', disebutkan jin-jin ini dibedakan menurut keahlian mereka (ini khusus jin pembangkang), dan mereka biasanya dimanfaatkan oleh dukun-dukun, ada yang dimanfaatkan untuk susuk, tenung/santet, pelet dan semacamnya.

Lalu apakah mereka beragama? Iya, sama dengan manusia, agama mereka bermacam-macam, ada yang Islam, Kristen, Hindu, dan lain-lain. Lalu yang beragama Islam itu jin baik? Sama aja kayak manusia, apa semua orang Islam orang baik? Dikatakan, kalau jin itu benar-benar jin shaleh mereka sebisa mungkin tidak akan melakukan hubungan dengan manusia. Mereka menghormati benar batasan-batasan hubungan manusia dengan jin. Kalau syaitan? syaitan itu merupakan sifat, dan syaitan bisa melingkupi golongan jin dan manusia. Jadi kalau jin yang yang jauh dari jalan Allah, dia disebut syaitan, begitu pula manusia.

Oh iya, jin yang terlihat oleh mata manusia itu bukannya bentuk/rupa asli mereka, kerana dikatakan bahawa manusia tidak dapat melihat bentuk asli mereka, manusia biasa tidak cukup mampu untuk melihatnya, kecuali para nabi. Jadi, jin-jin yang terlihat oleh mata manusia, atau kalo di acara-acara TV misalnya disebutkan.. 'di sana ada seorang perempuan berambut panjang, mengenakan pakaian berwarna putih...' , jin tersebut mengambil bentuk manusia dengan spesifikasi tadi, bisa saja dia mengambil bentuk manusia yang pernah diikutinya (kalau jin ini termasuk 'Qarin'), atau rupa orang lain yang dia lihat, semau dia, semampu dia.. dan tentunya dengan izin Allah SWT.

Hubungan dengan dukun2/peramal/tukang sihir? Pernah denger dukun yang bisa tahu identitas/perilaku/keperluan si pasien yang baru saja datang, tanpa si pasien gak perlu ngasih tau informasi tentang dirinya? Itu bisa terjadi dengan bantuan jin, jin yang 'digunakan' dukun tadi menanyai segala hal yang diperlukan kepada 'Qarin' pasien tadi, dan jin suruhan ini tinggal ngasih tau ke tuannya. *gampang kan? :p* Terus, ada dukun yang mengaku bisa meramal, atau nyari barang pasiennya yang hilang, ada yang bisa santet, pelet dan semacamnya, tidak lain dan tidak bukan semua perbuatan itu adalah perbuatan jin. Dikatakan, jin itu bisa mendengar kata hati manusia, jadi jin itu bisa tahu apa yang dipikirkan manusia, dan bisa memanfaatkan kelemahan-kelemahan yang mungkin dia temui untuk menggoda manusia tersebut, menggoyahkan iman, kerana memang itulah kerjaan para jin pembangkang. Jadi, jangan percaya ma dukun ya.. kerana Allah SWT melarang keras umatnya untuk datang ke dukun, apalagi langsung minta bantuan jinnya. *syirik*

Percaya dengan kemasukan/kesurupan jin? Ya harus percaya, kerana memang benar adanya.. Jin masuk ke dalam tubuh manusia ini, bisa dengan alasan jinnya dendam, kerana menurutnya manusia yang dimasukinnya itu telah melakukan kedzaliman terhadap jin tersebut, ada yang kerana ulah tukang sihir, dan ada yang kerana jinnya 'suka' dengan manusianya. Kalau sudah begini, minta bantuan kepada ahli rukyah, yang dengan bantuanNya, insya Allah dapat membantu mengatasi gangguan jin yang merasuk ke dalam diri manusia. Jangan minta bantuan ke dukun/tukang sihir.. dijamin bakal memperparah. Dikatakan, jangan lawan sihir dengan sihir :p

Gemana dengan roh? Mungkin kalian suka liat di pelem2, ritual pemanggilan roh. Trus ada yang datang mengaku sebagai roh seseorang yang sudah meninggal.. sama aja itu jin, bukan roh, kerana setelah seseorang meninggal, rohnya mutlak milik Allah. Gak ada lagi deh tuh roh what so called gentayangan.

Dah deh, segitu aja, sekilas tentang jin. Kalau gw dibilang sok tau masalah ini, ya emang sok tau, kerana emang gw gak tau banyak, tapi yang menurut gw baca dan gw tanya2 langsung kepada yang boleh dibilang sedikit ahli ya begitulah.. jadi apa pun yang kalian sebut hantu.. syaitan.. ghost..jurig.. itu adalah jin. Takut kepada jin?.. takutlah kepada Allah SWT, kerana kalau kita benar2 takut kepada Allah SWT, jin akan takut kepada kita. Dan jangan lupa membaca doa apabila kita hendak melakukan sesuatu atau pergi ke suatu tempat, kerana kalau kita lalai, bisa saja hal ini dimanfaatkan oleh jin untuk mengganggu kita.

Pada sebuah hadist (HR Muslim) dikatakan (gw tulis intinya aja ya), kalau seseorang membaca nama Allah ketika dia memasuki rumah dan hendak makan, maka syaitan akan berkata kepada kaumnya, bahawa mereka tidak akan bisa bermalam dan makan di tempat orang tadi, tetapi jika orang tadi lalai untuk melakukan hal tadi, maka syaitan akan memanfaatkannya. Kalau dia tidak membaca nama Allah ketika masuk rumah, maka rumahnya bisa dijadikan tempat bermalam bagi syaitan2, atau ketika dia tidak membaca doa ketika hendak makan, maka syaitan bisa memanfaatkan untuk makan malam di tempat orang tersebut.

Ada pertanyaan? jangan nanya ke gw, gw gak bisa jawab :p

Wallahua'lam

Rujukan online:
www.syariahonline.com
www.eramuslim.com
www.alislam.or.id

Buku:
1. Kesaksian Raja Jin (Abu Aqila)
+ Di antara buku-buku yang ada di pasaran :p, buku ini yang menurut beberapa sumber, dan menurut gw juga, paling mendekati apa-apa yang ada di al Quran dan hadist. Di buku ini terdapat larangan keras hubungan antara jin dan manusia, sesuai al Quran, jadi hal-hal yang meragukan ditinggalkan. Ada bedah bukunya segala.

+ Oh iya, Raja Jin dimaksud judulnya bukan rajanya para jin, tetapi sebutan yang diberikan kepada guru Abu Aqila, iaitu K H Kasma Suja'i(alm.),kerana ia dikenal ketegasannya dalam mengusir jin yang bersarang di tubuh manusia.

2. Dialog dengan Jin Kafir
+ Kalau ada yang pernah baca Dialog dengan Jin Muslim, buku ini beda banget, dan menurut beberapa buku juga (termasuk buku Dialog dengan Raja Jin), buku Dialog dengan Jin Muslim ini menyesatkan, banyak yang tidak sesuai dengan al Quran, bahkan ada yang bilang kalau jin yang diajak bicara bukan jin muslim. Maaf kalau ada yang tersinggung, gw cuma ngambil rujukan dari buku lain, dan memang menurut gw juga masuk akal, dan di buku Dialog dengan Jin Muslim, sepertinya memudahkan saja hubungan antara jin dan manusia.

+ Buku Dialog dengan jin Kafir, isinya pengalaman ahli Rukyah (Muhammad Ash Shayim), ada tata cara merukyah juga, dengan syarat2 yang menurut gw sangat berat *tentu aja dilihat dari kemampuan gw :p* dan dialog-dialognya cuma kisah-kisah ketika dia mengusir jin, bagaimana dia mengatasi tipu daya jin yang bersarang di dalam tubuh manusia, dan bagaimana dia membakar/mengusir mereka dengan ayat-ayat Al Quran. Wallahua'lam

3. Roh (Ibnu Qoyyim)

4. Menjelajahi Alam Gaib (Dr. Yusuf Al Qardhawi)

Sumber lain: Temen.. :p

Wassalamua'laikum

http://diazaid.blogspot.com/2004/01/sekilas-tentang-jin.html


KEKELIRUAN MENGENAI JIN

Kekeliruan TV Dalam Menvisualisasikan Jin

Tayangan yang melibatkan jin dalam kehidupan manusia di TV semakin marak. Bentuk acaranyapun beragam. Ada yang berupa film, sinetron, drama kolosal, reality show, infotainment dan kartun anak - anak. Mereka berusaha untuk menvisualisasikan sosok jin dan syaitan dengan cara mereka sendiri, berdasarkan pemikiran dan pemahaman yang ada atau berdasarkan cerita rakyat yang tersebar dari mulut ke mulut yang kebenarannya masih harus dipertanyakan. Mereka berusaha mengemasnya dalam bingkai tontonan dan hiburan. Simaklah sebagian materi yang tayangan TV tentang jin atau syaitan yang telah diciptakan oleh Allah sebagai makhluk ghaib ini.

Yang kita maksud dari kekeliruan disini adalah penggambaran jatidiri jin yang tidak sesuai dengan syariat Islam atau menyimpang darinya. Sudut pandang kita adalah syariat Islam, bukan seni acting, teknik ambil gambar, mitos yang berkembang, budaya yang ada atau presepsi masyarakat. Meskipun tayangan-tayangan tersebut disajikan dalam kemasan hiburan dan tontonan di antara kekeliruan TV dalam memaparkan kehidupan jin adalah

1. setiap orang yang mati secara tidak wajar rohnya akan penasaran.
Yang harus ditegaskan di sini adalah bahawa syariat Islam tidak mengenal istilah arwah gentayangan. Karena roh orang yang baik atau jahat ketika dicabut dari jasadnya. Kedua telah kembali ke tempat yang telah disediakan Allah. Ruh orang-orang yang shalih disediakan tempat yang terpisah dari roh orang-orang kafir. Sebagaimana termaktub dalam shahih muslim 4/2202 no 2872 dalam hadist tentang tempat kembalinya roh orang mukmim dan kafir. Disebutkan nama kedua tempat kembalinya sama iaitu akhirul ajal. Tetapi qodhi iyadh menjelaskan bahawa kedua kata itu berbeda arti. Ruh mukmin akan kembali ke al-malaul a";la atau illiyyin (tempat yang paling atas) atau roh kafir tidak kembali ke sijjin (tempat yang paling bawah). Pernyataan beliau didukung oleh hadist yang diriwayatkan oleh baihaqi dari abu said al-khudri yang jelas menyebut sijjin sebagai tempat kembali roh kafir. Jadi tidak ada roh gentayangan dalam kajian Islam. Kalau begitu yang menampakkan diri dan menyerupai sosok orang yang telah meninggal dunia? Penampakan itu ada kerana halusinasi orang yang melihat atau memang benar-benar penampakan yang dilakukan oleh jin. Adapun halusinasi tidak masuk dalam pembahasan kita kali ini, yang kita bahas adalah penampakan jin. Memang jin mampu merubah dirinya dalam bentuk yang dikehendaki oleh Allah sesuai dengan izin-Nya, hanya saja bangsa jin tidak bisa menyerupai sosok Rasulullah Muhammad SAW, "syaitan tidak akan bisa menyerupaiku, begitulah Rasulullah Muhammad SAW menegaskannya dalam hadist riwayat imam bukhari dan imam muslim.

Jadi kalau ada penampakan seperti sosok orang yang telahj meninggal, itu bukan roh orang yang penasaran atau gentayangan. Tapi itu ulah syaitan untuk menyesatkan manusia. Dan kelihatannya misi mereka berhasil, kerana banyak masyarakat yang termakan oleh persepsi yang salah tersebut. Buktinyua tayangan tentang arwah penasaran diyakinin sebagai roh manusia masih banyak diyakinin dan tayangan seputar itu masih banyak digemari. Kalau penampakan itu persis dengan orang yang telah meninggal, tindakan dan tutur katanya sama. Biasanya pelakunya adalah jin 'Qarin'. Jin 'Qarin' adalah jin pendamping yang mendampingi seseorang semenjak dilahirkan, sehingga ia tahu betul akan kebiasaan dan kekhasan dari manusia yang didampingin. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "tidaklah seorang pun diantara kalian kecuali disertakan untuknya 'Qarin' dari jin dan 'Qarin' dari malaikat,"; (HR Muslim dan Ahmad dari Ibnu Mas";ud)

2. roh penasaran bisa menampakkan diri.
Ruh adalah suatu yang ringan dan lembut yang bergerak dan mengalir dalam tubuh, sebagaimana air mengalir dalam tumbuhan atau api dalam sekam. Islam tidak mengenal reinkarnasi. Setiap jasad yang ada rohnya masing-masing akan bertanggungjawab atas perbuatannya selama di dunia Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "sesuingguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan di dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutflah, kemudian menjadi ‘alaqah selama itu juga, kemudian menjadi mudhghah selama itu juga. Kemudian diutuslah malaikat untuk meniupkan rohnya."; (HR Bukhari dan Muslim)

Ruh yang ditiupkan oleh malaikat ke dalam jasad adalah salah satu dari permasalahan ghaib yang hakikatnya hanya diketahui oleh Allah. Maka dari itu ketika Rasulullah Muhammad SAW ditanya tentang roh, Allah memberinya jawaban "dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh. Katakanlah roh itu termasuk urusan Tuhan-ku dan tidaklah kalian diberikan pengetahuan melainkan sedikit. (QS. Al-Isra: 85)

Tidak ada satu ayat pun atau hadist yang menjelaskan bahawa roh yang telah keluar dari jasadnya, bisa berubah wujud menjadi sosok jasad yang ditinggalkannya, apalagi merasuki jasad orang lain. Yang bisa berubah wujud atau menyerupai sesuatu atau sosok seseorang adalah jin.

3. jin yang menampakkan diri tidak bisa disakiti.
Sering kita lihat dalam tayangan telivisi yang memberitakan suasana ketakutan yang dialamin oleh seseorang yang didatangi syaitan saat menampakan diri. Dalam ketakutannya, orang tersebut berusaha melakukan perlawanan, menembak penampakan itu dengan senjata api, membabatnya dengan senjata tajam atau melemparinya dengan benda-benda yang ada didekatnya. Akan tetapi usaha tersebut sia-sia belaka, penampakan itu malah tertawea keras dan dengan sombongnya melecehkan perlawanan orang tersebut. Tak satupun senjata yang bisa melukainya. Semuanya hanya tembus begitu saja seperti melempari ruang hampa. Sehingga pemirsa berkeyakinan bahawa syaitan itu hebat dan sakti kerana tidak bisa disakiti.

Informasi itu jelas bertentangan dengan syariat islamn yang telah menceritakan bahawa syaitan yang berubah wujud dan menampakan diri ternyata bisa disakiti bahkan dibunuh. Simaklah kejadian yang berasal dari Abu Sa";id al-Khudri bahawa ada seorang sahabat rasulullah muihammad yang membunuh seekor ular itu mematuknya dan sahabat itu mati seketika. Ketika peristiwa itu diceritakan kepada Rasulullah Muhammad SAW, beliau bersabda, "sesungguhnya di madinah ini ada jin yang telah masuk Islam. Oleh sebab itu, jika kalian melihat salah satu dari mereka, maka usirlah sampai batas waktu tiga hari. Jika stelah itu ia masih terlihat, maka bunuhlah kerana ia adalah syaitan."; (HR Muslim)

Aisyah berkata, "ketika Rasulullah Muhammad SAW shalat, datanglah syaitan kepadanya. Lali Rasulullah Muhammad SAW menangkapnya, membantingnya dan mencekiknya. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "sampai aku rasakan lidahnya yang dingin di tanganku."; (HR. Nasai). Dari dua riwayat di atas jelaslah bagi kita bahawa syaitan yang menampakkan diri akan berlaku baginya hukum penampakan, bisa disakiti atau kita bunuh sebagaimana yang telah dilakukan oleh seorang sahabat Rasulullah Muhammad SAW.

4. jin mengetahui hal yang ghaib.
Termasuk yang sering diekpos TV seputar kehidupan jin adalah, kehebatannya dalam mengetahui hal-hal ghaib. Bahkan terkesan berlebihan dan dibesar-besarkanb sehingga ketika ada masalah yang berkaitan dengan keghaiban, cara penyelesaiannya tidak jauh dari praktik perdukunan seperti nasib seseorang yang akan datang, jodohnya atau kesuksesan yang akan diraih. Karena mereka menyakini bahawa dukunlah yang punya akses dengan jin, sehingga diyakini bisa menyelesaikan masalah ghaib yang mereka hadapi tayangan seperti inibisa menjauhkan pemirsanya untuk menmggantung nasib kepada Allah. Secara umum jin ini seperti manusia dalam masalah keghaiban, mereka tidak mengetahui hal-hal ghaib yang sifatnya mutlak atau hakiki. Jin telah mengakui hal itu dalam Al Qur'an, "dan sesungguhnya kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka";. (QS, al-jin: 10)
Bahkan Allah telah menunjukkan kepada kita akan kebodohan jin terhadap hal yang ghaib, termasuk kematian seseorang, "maka tatkala kami telah menetapkan kematian sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia tersungkurt, jin baru mengetahuinya kalau sekiranya mengetahui hal yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan";. (QS. saba";: 14).

Para jin itu baru mengetahui kematian nabi Sulaiman, setelah rayap memakan tonngkatnya kemudian dia jatuh tersungkur. Inilah bukti kongkrit atas tidak tahunya jin mengenai hal ghaib, tidak seperti yang digambarkan dalam tayangan TV, seakan jin bisa mengetahui isi hati dan nasib manusia. Itulah persepsi yang salah dan harus diluruskan.

5. jin takut terhadap benda-benda yang dikeramatkan.
Itulah persepsi yang berhasil dibangun oleh TV atau media massa lain, merekalah yang sering menampilkan beragam jimat yang digunakan pemiliknya untuk mengusir jin. Merekalah yang memberitahu masyarakat luas bahawa dukun bersama jimat yang dimilikinya bisa menghalayu syaitan. Itulah cerita mistis dan menyuesatkan yang dihembuskan syaitan melalui media. Disadari atau tidak, tayangan seperti itu mengajak p[emirsanya untuk pergi ke dukun atau paranormal. Padahal Rasulullah Muhammad SAW telah menegaskan, "barangsiapa yang memakai (menggantungkan) jimat maka ia telah syirik";. (HR Ahmad dan dishahihkan al Albani)

Yang menciptakan syaitan adalah Allah. Dan Allah yang paling paham tentang apa saja yang disukai syaitan atau yang ditakutinya. Tidak ada satupun ayat dan hadist Rasulullah Muhammad SAW yang menjelaskan bahawa syaitan takut pada jimat, isim, wifiq, rajah dan benda-benda pusaka dan yang sejenisnya. Yang diberitakan oleh syariat Islam adalah syaitan takut terhadap bacaan ayat-ayat suci Al Qur'an atau doa-doa Rasulullah Muhammad SAW, "sesungguhnya syaitan akan pergi dan kabur dari rumah yang didalamnya dibacakan surat al-baqarah";. (HR Muslim). Atau hadist lain "apabila kamu hendak tidur di pembaringan, bacalah ayat kursi sampai tuntas, kerana Allah senantiasa menjagamuy dan syaitan tidak akan mendekatimu sampai pagi."; (HR Bukhari dari Abu Hurairah). Itulah cara mengusir syaitan dan membentengi diri dari gangguan syaitan yang sesuai syariat Islam, bukan jimat atau semburan ludah dukun.

6. jin bisa dilihat manusia dalam bentuk aslinya.
Ada beberapa stasiun TV yang menyajikan tayangan reality show dan banyak digemari pemirsanya. Sebelum uji nyali dengan menghadirkan seseorang untuk mendeteksi "kekuatan ghaib"; yang ada dilokasi tersebut, dihadirkannya seorang dukun yang diberi label praktisi supranatural atau ahli supranatural. Setelah melakukan penerawangan, dia menyebutkan kekuatan ghaib yang ada di lokasi, disertai dengan menyebut bentuk dan tampangnya. Bahka dia berani menklaim bahawa dirinya bisa menggiring atau mendatangkan makhluk ghaib dari luar lokasi.

Kebolehan yang didemontrasikan para dukun itu telah menyesatkan banyak pemirsa. Karena bertentangan dengan informasi yang ada dalam Al Qur'an. Allah berfirman "sesungguhnya ia (syaitan) dan pengikut-pengikutnya melihat kalian dari suatu tempat yang kalian tidak bisa melihat"; (QS al A";raf: 27). Ayat tersebut dengan jelas memberitahukan kepada kita bahawa jin dalam bentuk aslinya tidak bisa dilihat oleh mata atau ditangkap kamera, kecuali kalau jin itu menampakkan diri. Maka dari itu Ibnu Hajar berkata "sesungguhnya syaitan bisa menampakan diri dan melakukan penyerupaan yang bisa kita lihat wujudnya. Sedangkan dalam firman Allah pada surat al-A";raf ayat 27 berlaku apabila jin dalam wujud asli penciptaannya."; (Fathul Bari: 9/55). Sehingga imam Syafii menyatakan, "barangsiapa dirinya bisa melihat jin (dalam bentuk aslinya) maka kami tolak kesaksiannya (kerana dia pembohong. Pen), kecuali kalau dia seorang nabi."; (fathul bari: 4/489). Kalau kita tidak bisa melihatnya, bagaimana mungkin bisa menangkap atau memasukkanya ke dalam botol?.

7. jin takut terhadap sinar matahari.
Beberapa tayangan TV yang melibatkan jin dalam alur cerita mereka, sering digambarkan bahawa jin atau syaitan itu takut pada sinar matahari. Digambarkan ada sosok jin yang mendatangi seseorang dan menampakan diri. Dengan berbagai cara dia menakut-nakuti orang tersebut dengan menampakan mukanya yang rusak, badanya yang buntung dan bentuknya yang mengerikan lainnya. Dan ketika ada ayam yang berkokok pertanda fajar menyingsing dan matahari akan terbit, maka si syaitan pun kwetakutan dan segera meninggalkan orang tersebut. Mungkin itu termasuk akulturasi dari agama yang menjadikan matahari sebagai sesembahan dan mereka percaya bahawa sinarnya sitakuti syaitan? Sebagaimana kepercayaan ratu bilqis istri nabi sulaiman dan kaumnya sebelum masuk Islam yang diabadiokan Al Qur'an di surat an Naml ayat 24.

Tapi benarkah syaitan takut terhadap sinar matahari? Dalam hadistnya Rasulullah Muhammad SAW bersabda "sesungguhnya matahari terbit antara 2 tanduk syaitan dan tenggelam antara 2 tanduk syaitan."; (HR Bukhari dan Muslim) bagaimana kita bisa mengambil kesimpulan bahawa syaitanm itu takut matahari, padahal matahari terbit dan tenggelam antara 2 tanduk?

Manusia itu senantiasa belajar dari apa yang dilihat dan didengar dan yang dirasakan. Maka janganlah menganggap enteng terhadap tayangan TV yang ada, kerana sedikit banyak tindakan dan pola pikir kita akan terwarni dengan informasi-informasi yang berseliweran di sekitar kita. Orang yang suka melihat tayangan mistik dan perdukunan, maka cara dia menyelesaikan masalah yang dihadapi tidak jauh dari praktik dukun. Sampai tersebar pameo dalam masyarakat terutama kalangan remaja "cinta ditolak dukun bertindak";. Betul-betul slogan yang menyesatkan.

SUMBER: http://dunialain.multiply.com/notes?&=&view:notes=full&page_start=25

-
JIN BERIMAMKAN MANUSIA

PENGALAMAN KAWAN AKU PUNYA KAWAN SEMASA DUDUK ASRAMA ZAMAN SEKOLAH MENENGAH DAHULUKALA.

AL KISAH NYA LEBIH KURANG INI MACAM LAH~

SI FULAN NI MEMANG BOLEH DIKATAKAN ";KAKI"; IBADAH...

SELALU JUGE TURUN KE SURAU PABILA TERJAGA TENGAH MALAM UNTUK BERIBADAH.KENA LAH PULAK TU NAK DEKAT PEPERIKSAAN SPM.MAKIN ";GALAK"; LAH DIA MELAKUKAN IBADAH.

ADALAH SATU HARI TU,DIANTARA SEPERTIGA MALAM....SI FULAN NI TURUN KE SURAU SEORANG DIRI UNTUK MELAKUKAN ";AKTIVITI"; BIASANYA.SETELAH SELESAI BERWUDUQ,BELIAU PUN MEMULAKAN SOLATNYA.SI FULAN NI BERSOLAT ISYA' DAHULU KERNA SI FULAN NI MASIH BELUM MENGERJAKAN SOLAT ISYA'.

SEWAKTU DI RAKAAT PERTAMA SETELAH SELESAI SURAH AL~FATIHAH,SI FULAN TERASA BAHUNYA DI-SAPA.AUTOMATIK SI FULAN MEMBACA SURAH DENGAN KUAT(KIRA MENGIMAMKAN MAKMUMLAH).SEWAKTU MENGAMINKAN SURAH AL~FATIHAH~SI FULAN TERDENGAR SEPERTI BEGITU RAMAI MAKMUM YANG MENGAMINKANNYA.HINGGALAH SI FULAN SELESAI SOLAT.SI FULAN PUSING KE BELAKANG SEJENAK. ~ TIADA SIAPA KECUALI DIA~.

SI FULAN PUN MENERUSKAN ";AKTIVITI"; LAINNYA.DENGAN TENANG TANPA DEBAR(BUKAN SEMUA ORANG BOLEH ADAP SITUASI BEGINI~TANYA DIRI~!)

SELESAI SEMUANYA SI FULAN MENCERITAKAN PENGALAMANNYA ITU KEPADA KAWAN ";YG TERPILIH"; UNTUK SI FULAN MENCERITAKANNYA.SAMBIL SI FULAN MASIH TERINGAT DAN SEGAR DI INGATANNYA SEWAKTU SI FULAN DISAPA DI BAHU.TERASA BEGITU BESAR TELAPAK TANGAN ";MAKMUM"; ITU HINGGAKAN JARI JEMARINYA MENCECAH KE SIKU SI FULAN.

~DIPENDEKKAN CERITERA NYA-SI FULAN TELAH MENGIMAM KAN JIN.

Sumber: Forum www.mesra,net
-

SIAPAKAH SYAITAN, IBLIS, 'QARIN'

Siapakah Syetan, Iblis dan 'Qarin' Itu?

Saya akan memulai pengantar tulisan ini dengan mengucapkan salam terindah yang pernah ada, salam penhormatan Islam, salam penghormatan dari Allah SWT, salam yang sangat baik dan diberkahi:

Assalamu";alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

SYAITAN

kerancuan definisi syaitan yang seakan - akan sebagai jenis makhluk hidup yang diciptakan Allah SWT. Sebenarnya disebabkan cerita orang - orang terdahulu yang kadang - kadang menyosokkan syaitan sebagai makhluk berwajah menyeramkan dan tubuhnya hitam, matanya melotot dan suka menghisap darah manusia.

Akibatnya ummat Islam yang "malas"; menkaji (IQRO) dan merenungkan (ITIKAF) Al Qur'an memiliki anggapan seperti orang - orang terdahulu, bahkan di daerah sunda masih ada orang-orang yang takut terhadap syaitan (bhs sunda: ririwa atau jurig) ada orang yang beranggapan bahawa ia pernah melihat kuntilanak (jin marga kuntiltana); rambutnya panjang terurai, bajunya putih, baunya harum, wajahnya cantik dan jalannya tidak menyentuh tanah. Orang itu pun lari ketakutan sambil berteriak syaitan atau hantu

Syaitan menurut bahasa Arab adalah ruuhun syariirun atau roh yang sangat jahat/buruk, al-hayatul khabitsah atau suatu kehidupan yang sangat buruk dan mutamarridun madsadun atau pendurhaka yang merusak";. Sedangkan syaitan secara istilah adalah sifat yang jahat yang tersembunyi dalam diri jin dan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan dan kehancuran. Jadi syaitan adalah profesi atau sebutan dari kalangan jin dan manusia yang jahat. Hal ini sesuai dengan definisi Allah mengenai syaitan dalam Al Qur'an:

"Syaitan yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia dari (golongan jin dan manusia"; (QS. An-Naas: 5-6)

" dan demikian kami jadikan bagi tiap - tiap nabi itu musuh, iaitu syaitan-syaitan dari jenis manusia dan dari jenis jin. Sebagian lagi membisikkan kepada sebagian lagi perkataan - perkataan yang indah - indah untuk menipu manusia. Jikalau tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan,";
(QS Al-An";am: 112)

dia antara sifat syaitan itu adalah sifat congkak, sesat dan cinta terhadap kejahatan. Jin yang bersiofat congkak dan cinta kejahatan disebut syaitan. Manmusia yang memiliki sifat tersebut disebut juga syaitan. Syaitan dari jenis manusia dan syaitan dari jenis jin yang ditetapkan Allah sebagai musuh para nabi itu menperdaya sebagian yang lain dengan kata-kata indah yang dibisikannya. Yang dimaksud dengan membisikkan disini adalah memindahkan pengaruh internal dari sebagian kepada sebagian yang lain, menipu dan mendorongnya untuk berbuat congkak, sesat dan maksiat kepada Allah Azza Wa Jalla.

Syaitan jenis manusia, sepak terjangnya dapat dilihat secara nyata dan jelas oleh mata telanjang kita, begitu pula bentuk permusuhan mereka terhadap nabi dan orang yang beriman itu. Sementara seyetan jenis jin bercampurbaur denjgan manusia untuk menjerumuskan dan menyesatkanya dengan cara - cara yang tidak diketahui manusia. Sebagaimana firman Allah di Al Qur'an:

"dan kami tetapkan bagi mereka teman - teman yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang ada dihadapan dan dibelakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jin dan manusia; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi";
(QS Fusshilat: 25)

" dan orang-orang kafir berkata, "ya Tuhan kami perlihatkanlah kepada kami dua jenis orang yang telah menyesatkan kami (iaitu) sebagian jin dan manusia agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kami kami supaya kedua jenis itu menjadi orang-orang yang hina";
(QS Fusshilat: 29)

QARIN

"barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Allah yang maha pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan, maka syaitan itulah menjadi teman (al 'Qarin') yang menyertainya";
(QS az-Zukhruf: 36)

rasulullah muhammad saw bersabda tentang al 'Qarin', "tidak satupun dari kamu yang tidak diwakilkan oleh Allah seorang 'Qarin' (peneman) baginya dari bangsa jin."; Para sahabat bertanya. "apakah 'Qarin' itu juga diperuntukkan bagimu wahai Rasulullah Muhammad SAW?"; beliau menjawab, "juga bagi saya, akan tetapi Allah SWT telah menolongku terhadapnya, lalu ia masuk Islam, sedangkan ia tidak akan menyuruhku kecuali pada kebaikan.";
(HR muslim)

Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "tidaklah ada seorang diantara kalian kecuali disertakan untuknya 'Qarin' dari jin dan 'Qarin' dari malaikat.";
(HR Muslim dan Ibnu Mas";ud)

sangat jelas bahawa 'Qarin' itu merupakan salah satu suku bangsa jin yang disebut 'Qarin' yang ditugaskan Allah untuk selalu mengikuti manusia dalam setiap aktivitasnya. Kemungkinan jin 'Qarin' masuk Islam oleh pengaruh manusia dijelaskan Dr. Al Asyqar berkata: bisa jadi seorang muslim mampu mempengaruhi jin pendampingnya kemudia dia masuk Islam";.

Tetapi Syeikh Wahid Abdus Salam Bali berkata: apa yang dikatakan oleh Dr. Al Asyqar perlu ditinjau, kerana pernyataannya tersebut mengisyaratkan bahawa setiap muslim bisa menpengaruhi jin pendampingnya hingga masuk Islam, bahkan secara tegas beliau menyatakan hal ini. Padahal yang benar tidaklah demikian, kerana pemberitahuan di dalam hadist tersebut lahiriahnya menunjukkan bahawa hal tersebut khusus bagi Nabi Muhammad SAW. Siapa yang menyatakan berlaku bagi umum maka ia harus mengemukakan dalil. Sepanjang yang saya ketahui tidak ada dalil yang mendukung pendapat itu.

Sahabat Umar bin Khattab yang dikenal kuat aqidahnya dan baik komitmen agamanya, ditakuti syaitan (golongan jin) tetapi beliau tidak mampu mengislamkan jin pendampingnya. Selain itu seandainya seorang muslim selain Nabi Muhammad SAW mampu mengislamkan jin pendampingnya niscaya tidak ada lagi diadakannya ujian dan cobaan.

Seringkali kita mendengar kasus-kasus kesurupan dan menonton sinetron atau reality show bertema jin, dimana "makhluk ghaib"; yang merasuki tubuh manusia atau berada ditempat/rumah setelah dimediumisasi mengakui sebagai roh Rasulullah Muhammad SAW, roh personil walisanga, roh bung karno, roh raja-raja terdahulu dan roh dari keluarga. Si "makhluk ghaib"; itu menyakinkan dengan mampu menyebutkan tempat suatu kejadian, peristiwa-peristiwa tertentu, silsilah/nasap keluarga dan sebagainya, hal ini membuat orang-orang disekitarnya menyakini bahawa yang merasuk memang roh yang gentayangan.

Kalaupun ada kesamaan antara pengakuan si "makhluk ghaib"; dengan sejarah hidup seseorang yang telah meninggal, bukanlah merupakan bukti bahawa itu roh orang tertentu yang bergentayangan. Itu adalah ulah jin 'Qarin' orang tersebut saat masih hidup. Si jin 'Qarin' ini berumur panjang dari orang itu yang memiliki data-data lengkap mengenai kehidupan orang itu. Tentunya dengan mudah menjabarkan sejarah hidup orang itu.

IBLIS

Iblis menurut bahasa arab berasal dari kata ablasa - yublisu - iblisan yang berarti putus asa, frustasi atau berdukacita. Iblis menurut Al Qur'an adalah salah satu dari golongan jin yang ingkar terhadap perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam as. Hal tersebut sebagaimana firman Allah:

"dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada malaikat,";sujudlah kamu kepada adam,";maka kecuali iblisd. Dia adalah golongan jin, maka ia mendurhakai perintah tuhannya...";
(QS. Al Khafi: 50)

"Allah berfirman:";apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Nabi Adam as) diwaktu aku menyuruhmu?"; iblis menjawab:";aku lebik baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.";
(QS al A";raf: 12)

sangat jelaslah iblis itu bukan makhluk baru ciptaan Allah SWT atau tafsiran beberapa ulama terdahulu iblis itu merupakan malaikat yang membangkang Allah Azza Wa Jalla. Kedua ayat Al Qur'an diatas secara implisit dan tegas menyebutkan iblis berasal dari golongan jin yang tercipta dari api. Sedangkan makhluk Allah yang tercipta dari api hanya bangsa jin bukan manusia yang tercipta dari tanah atau bangsa malaikat yang tercipta dari cahaya.

Selain itu ada beberapa dalil yang membuktikan bahawa sebelumnya iblis bukan dari golongan malaikat melainkan golongan jin:
1. iblis memiliki keturunan, sementara malaikat tidak memiliki keturunan.
2. malaikat terjaga dari segala dosa, sementara iblis tidak terjaga dari dosa
3. iblis tercipta dari api, sedangklan malaikat tercipta dari cahaya.
4. dalam Al Qur'an ditegaskan bahawa syaitan adalah jin.
5. banyak riwayat dari rasulullah muhammad sae dan para sahabat yang sampai kepada kita yang menegaskan bahawa iblis adalah jin.

Baca Lagi..dan Jangan Lupa Share Kat Member..
Print
Related Posts with Thumbnails

Sekapur Sirih


Salam...Selamat Datang Ke Blog Sagasama ...Ini Merupakan Sambungan Daripada Blog Yang Lama ( blogsagasama.blogspot.com ) Kerana Blog Yang Lama Sudah Terdelete Secara Tidak Sengaja...Semoga Sahabat Sekelian Mendapat Manfaat Dari Blog Ini...

Email dan YM Admin : sagasue@yahoo.com

ADMIN : TIDAK ON LINE





free counter