Kategori

Isi Kandungan

Followers

Promosi Blog Anda

Daftarkan Blog Anda Disini...Percuma

Selembar Bulut Mata

Posted by Blog Rasmi YM Syed Abi Ghufran Al-Idrus Tuesday, August 18, 2009 0 comments

Diceritakanpada Hari Pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang diadili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia berkeras membantah. "Tidak. Demi langit dan bumi sungguh tidak benar. Saya tidak melakukan semua itu."

"Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa," jawab malaikat. Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yg sedang berdiri. Di situ hanya ada dia sendirian.

Makanya ia pun menyanggah, "Manakah saksi-saksi yg kau maksudkan? Di sini tdk ada siapa kecuali aku dan suaramu."

"Inilah saksi-saksi itu,"ujar malaikat.

Tiba-tiba mata angkat bicara, "Saya yg memandangi."
Disusul oleh telinga, "Saya yg mendengarkan."
Hidung pun tidak ketinggalan, "Saya yang mencium."
Bibir mengaku, "Saya yang merayu."
Lidah menambah, "Saya yang mengisap."
Tangan meneruskan, "Saya yang meraba dan meremas."
Kaki menyusul, "Saya yang dipakai lari ketika ketahuan."

"Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu", ucap malaikat.

Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka, sebab sebentar lagi bakal dijebloskan ke dalam jahanam. Padahal, rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.

Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar suara yg amat lembut dari selembar bulu matanya: "Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi." "Silakan", kata malaikat. "Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengh malam yg lengang, aku pernah dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada seorang hamba kemudian bertobat, walaupun selembar bulu matanya saja yg terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka? Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai saksi bahwa ia telah melakukan tobat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan."

Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut di bebaskan dari neraka dan diantarkan ke surga. Sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni surga: "Lihatlah, Hamba Tuhan ini masuk surga karena pertolongan selembar bulu mata."

Baca Lagi..dan Jangan Lupa Share Kat Member..
Print

Surat Sayang Dari Allah SWT

Posted by Blog Rasmi YM Syed Abi Ghufran Al-Idrus 0 comments

Saat kau bangun di pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada-KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapat-KU atau bersyukur kepada-KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin... ... .

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja, AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapa-KU, tetapi engkau terlalu sibuk...

Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kerusi selama lima belas minit tanpa melakukan apapun, kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berpikir engkau akan berbicara kepada-KU, tetapi engkau berlari ke telephone dan menelefon seseorang teman untuk mengeluarkan perasaan dan isi hatimu saat ini... ... .

AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu, AKU berpikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepada-KU. Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang ke sekililing, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada-KU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu.

Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut nama-KU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya... ...

Ya tidak apa-apa, masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara kepada-KU, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan... .

Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU tidak tahu apakah kau suka menonton TV atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati rancangan ditampilkan.

Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu, tetapi kembali engkau tidak berbicara kepada-KU... . Saat tidur KU-pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun nama-KU kau sebut. Tidak apa-apa, karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu... ... .

AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari... .. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain... ... AKU sangat menyayangimu... .. Setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau syukur dari hatimu... ...

Baiklah... ..engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan sedikit meluangkan waktu untuk menyapa-KU... .

Tapi yang KU-tunggu... ..ah, tak juga kau menyapa-KU Subuh,Dzhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh lagi kau masih mengacuhkan AKU... . Tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepada-KU...

Apakah salah-KU padamu ?... ... . Rizki yang KU-limpahkan, Kesehatan yang KU-berikan, Harta yang KU-relakan,Makanan yang KU-hidangkan Anak-anak yang KU-rahmatkan, Apakah hal itu semua tidak membuatmu ingat kepada-KU ?... ... .

Percayalah, AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa-KU, memohon perlindungan-KU, bersujud kepada-KU... ... .

Yang selalu menyertai dan mencintaimu setiap saat, Allah SWT

Baca Lagi..dan Jangan Lupa Share Kat Member..
Print

Kisah Lima Perkara Aneh

Posted by Blog Rasmi YM Syed Abi Ghufran Al-Idrus 0 comments

Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahwa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara. Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang negkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan." Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba...

bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut. Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disadari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula dari tempat ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku." Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."

Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.

Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini."

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahwa, "Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukittetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.

Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua.

Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya.

Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat.

Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah."

Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa saja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahwa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu."

Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahwa walaupun apa yang kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan mengata hal orang walaupun ia benar.

Baca Lagi..dan Jangan Lupa Share Kat Member..
Print

Orang-Orang Yang Dibenci Allah

Posted by Blog Rasmi YM Syed Abi Ghufran Al-Idrus 0 comments

Diriwayatkan oleh an-Nasa'I dari Abi Hurairah:
Ada empat jenis manusia yang amat dimurkai ALLAH iaitu:
1) Penjual yang banyak menggunakan sumpah untuk meyakinkan kebagusan barang dagangannya atau sebagainya, sedangkan sebenarnya barang-barang itu tidak sebaik yang dikatakannya. Ia menarik minat pembeli dengan sumpah-sumpah dusta agar barang-barang yang dijualnya itu dibeli dengan harga yang baik.

2) Si fakir yang sombong yang menolak pemberian yang sedikit dan tidak tahu bersyukur dan berterima kasih atas pemberian-pemberian yang diterima, atau si fakir yang suka hidup dengan orang-orang yang berada dengan kewangannya yang sedikit .
3) Si tua yang berzina. Walaupun umurnya sudah lanjut, namun ia masih belum insaf kesudahan hidupnya malah masih merasa muda dan jauh dari panggilan maut. Ia sepatutnya memperlihatkan contoh-contoh teladan yang baik kepada generasi muda, tetapi sebaliknya ia melumbai mereka dalam bidang-bidang maksiat terutamanya maksiat zina.
4) pemimpin yang zalim, tidak syak lagi bahawa kezaliman seorang raja atau pemimpin negara akan mendatangkan berbagai-bagai implikasi yang buruk kepada ketenteraman rakyat dan keselamatan negara. Walau bagaimanapun sejarah telah membuktikan bahawa kezaliman itu lambat laun akan mencetuskan reaksi-reaksi rakyat yang tajam dan pada akhirnya akan menumbangkan pemerintahannya

Baca Lagi..dan Jangan Lupa Share Kat Member..
Print

Majalah Mangga Bulan 8/2009

Posted by Blog Rasmi YM Syed Abi Ghufran Al-Idrus 0 comments
Print

Didik Isteri Perlu Strategi

Posted by Blog Rasmi YM Syed Abi Ghufran Al-Idrus 0 comments

Suami sebagai pemimpin rumahtangga semestinya sentiasa kretif dalam mendidik isteri. Allah bekalkan kepada kita kaum lelaki kekuatan akal yang rasional, tidak terlalu emosional atau mudah didorong oleh perasaan.Lelaki tidak mudah tersinggung berbanding dengan wanita. Jika kekuatan akal ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, ditambah dengan kesabaran serta kekuatan jasmani untuk mencari nafkah keluarga, suami akan menjadi pelindung dan pendidik yang berwibawa.

Firman Allah yang bermaksud:

"lelaki adalah pemimpin (pembela dan pelindung) bagi wanita, kerana Tuhan telah melebihkan yang satu dari yang lainnya, dan kerana suami telah menafkahkan sebahagian daripada hartanya."

Tercetusnya kebahagiaan rumahtangga ialah apabila suami dapat menggunakan kekuatan akalnya serta kesabaran dalam menghadapi kerenah dan ragam isteri - makhluk yang kuat perasaannya.

Secara mudah, bolehlah dikatakan lelaki adalah makhluk akal manakala wanita adalah makhluk rasa. Perasaan wanita terlalu mudah terusik dengan suasana dan keadaan sekeliling. Oleh itu dalam menghadapi wanita, lelaki hendaklah banyak menggunakan daya fikir. Kalau umpamanya isteri sedang berduka, suami perlu merancang untuk mewujudkan perasaan gembira di dada isteri. Di sinilah perlunya strategi dalam mendidik isteri.

Kaum wanita memang dibekalkan dengan sembilan nafsu dan akal berbanding dengan lelaki hanya satu nafsu dan sembilan akal. Nafsu yang dimaksudkan bukanlah nafsu seks semata-mata tetapi nafsu yang menyebabkan seseorang itu mudah tidak sabar, mudah prasangka, pemarah, pemboros dalam berbelanja, cepat tersinggung dan sebagainya. Pendekata, hasil dorongan nafsu itulah lahirnya pelbagai perasaan di dada wanita. Sebab itu dikatakan juga bahawa sembilan persepuluh daripada diri wanita itu ialah perasaan dan satu persepuluh saja pertimbangan akal. Atas dasar inilah wanita mesti dipandu atau dibimbing oleh lelaki agar segala tindak tanduknya tidak melulu ikut perasaan semata-mata.

Sembilan nafsu pada diri wanita boleh menyebabkan kerosakan pada masyarakat dan keruntuhan rumahtangga jika tidak dipagari dengan ilmu syariat. Mahu tidak mahu suami terpaksa belajar sedikit sebanyak ilmu untuk menundukkan wanita atau psikologi wanita serta memenuhkan dada dengan ilmu syariat. Barulan nanti dapat menggunakan kebijaksanaan dalam mendidik isteri sekalipun adakalanya menghadapi ragam isteri yang mencabar kesabaran kita.

Kebijaksanaan mesti disertai pula dengan kesabaran. Kedua-duanya mesti ada pada seorang suami. Kesabaran tanpa kebijaksanaan menyebabkan sumi menurut saja kemahuan isteri sehingga isteri besar kepala. Manakala kebijaksanaan tanpa kesabaran akan menyebabkan suami tewas dengan nafsunya sendiri sehingga bertindak ganas dan boleh membahayakan isteri. Maknanya, tanpa kesabaran seseorang itu hilang pertimbangan akal dan tidak dapat lagi melihat sesuatu persoalan dengan tenang. Jika kesabaran tidak ada pada diri, ia perlu diusahakan melalui latihan bepandukan ilmu tasauf.

Contoh bagaimana kesabaran boleh menundukkan nafsu wanita dapat dilihat pada satu kisah seorang perempuan tua yang suka mengganggu Rasulullah saw. Tatkala Rasulullah saw lalu di sebelah rumahnya dia akan membaling sampah kepada Rasulullah saw. Adakalanya dia menaburkan sampah dan serpihan kaca di sepanjang jalan yang akan dilalui oleh Rasulullah saw. Bahkan pernah juga dia membaling najis semasa Rasulullah lalu di sebelah rumahnya. Tetapi sedikit pun tidak dipedulikan oleh baginda Rasulullah saw.

Suatu hari Rasulullah rasa pelik kerana perempuan tua itu tidak menghalangi lagi perjalanannya baik dengan serpihan kaca mahupun dengan sampah yang dibalingkan. Apabila pulang dari masjid, baginda bertanya jiran perempuan tersebut. Rupa-rupanya perempuan itu sakit. Lalu baginda naik ke rumahnya dengan tujuan untuk berziarah. Rasulullah bertanyakan khabar dan tolong memasakkan air untuk perempuan tua itu. Alangkah terkejutnya perempuan tersebut melihat akhlak Rasulullah sanggup menziarai dan membantunya tatkala dia sedang sakit. Akhirnya dengan sifat sabar Rasulullah menghadapi kerenah perempuan tua itu menyebabkan terbuka hatinya memeluk Islam.

Pada masa yang lain, pernah Rasulullah melintasi sekumpulan kaum perempuan, lalu baginda memberi salam. Tetapi tiada siapa pun yang menjawab salam baginda. Baginda memberi salam sekali lagi. Mereka masih diam juga. Akhirnya setelah tiga kali Rasulullah beri salam, barulah mereka menjawab salam baginda. Apabila ditanya mengapa mereka tidak menyahut salam yang pertama dan kedua mereka menjawab, "Kami sengaja mahu Rasulullah saw mendoakan untuk kami."

Begitu Rasulullah saw mendidik kaum wanita. Walaupun sesekali kesabaran baginda rasanya tercabar, tetapi Rasulullah masih dapat menunjukkan akhlak yang paling baik. Kadangkala apabila berhadapan dengan kaum perempuan yang pendek akalnya, kita kaum lelaki mudah naik angin. Memang tidak dinafikan ada masanya perempuan mengambil masa untuk memahami sesuatu perkara. Tetapi kita kaum lelaki mestilah menyedari hakikat bahawa kaum perempuan memang sediakala lemahpemikirannya. Oleh itu, kita kaum lelaki mestilah bersedia untuk mendidik isteri dengan penuh kasih sayang tanpa rasa jemu walaupun mengambil masa yang panjang.

Suatu ketika datang seorang perempuan berjumpa Rasulullah dan bertanya tentang mandi hadas. Rasulullah menjawab, "Ambillah sepotong kain perca yang sudah dikasturikan lalu berwuduk dengannya."Perempuan itu terpinga-pinga kerana tidak memahami keterangan Rasulullah. Lantas dia mengulangi lagi pertanyaannya, "Bagaimana saya hendak berwuduk dengan itu?" Sekali lagi Rasulullah mengulangi jawapan baginda. Tetapi perempuan yang bertanya masih belum memahaminya. Lalu Rasulullah meminta kepada Siti Aisah supaya menerangkan kepada perempuan itu. Maka Siti Aishah pun berkata, "Ambil sepotong kapas yang bersih, lalu letakkan di tempat darah. Jika kapas itu tetap putih tanda haid sudah berhenti,"

Yang dimaksudkan dengan unsur kasih sayang dalam mendidik isteri bukanlah sekadar kata-kata asmara dana atau pujuk rayu. Tetapi ia lebih daripada itu. Sifat dan perwatakan suami itu sendiri hendaklah mempunyai ciri pengasih. Sekalipun jika dia seorang pemimpin.

Ada waktu-waktu yang tertentu apabila suami bersama isteri, kita hendaklah merendahkan sifat ego kita. Seperti mana yang dibuat oleh Rasulullah tatkala bersama Siti Aishah. Sewaktu Rasulullah dinikahkan dengan Siti Aishah, umur baginda 55 tahun manakala Siti Aishah baru enam tahun dan mereka bersama tatkala Siti Aishah berusia sembilan tahun. Semasa melayan Siti Aishah, ada masanya Rasulullah berlagak seperti kawan sepermainan. Siti Aishah diajak berlumba lari. Kadang-kadang Siti Aishah menang dan adakalanya Rasulullah menang dalam perlumbaan tersebut. Bermakna sewaktu bersama isteri adakalanya Rasulullah melayan kehendak isterinya tanpa menjatuhkan mertabatnya sebagai seorang suami yang wajib dihormati oleh isteri. Ini menunjukkan bahawa pada masa-masa tertentu suami mesti pandai memikat hati isteri asalkan tidak sampai terlalai hingga menurut saja segala kemahuan isteri. Di sinilah perlunya ketegasan seorang suami. Tegas dalam syariat dan tegas dalam perjuangan. Tegas tidak pula bermakna kasar atau garang cuma jangan sampai kerana hendak melayan kehendak isteri, syariat dan perjuangan terpaksa diketepikan.

Sebagai orang yang ditua-tuakan dalam sesebuah rumahtangga, suami berhak untuk mendidik dan menyelesaikan segala kekusutan fikiran isterinya. Oleh kerana wanita seringkali bertindak mengikut perasaannya, maka adakalanya apabila fikiran terganggu emosinya juga terikut sama. Tatkala itu kalau ada kesalahan suami walaupun kecil akan diungkit-ungkit lebih-lebih lagilah jika kesalahan itu dianggap besar, mulalah meluap-luap perasaan marahnya pada suami. Memang satu sifat yang agar sukar untuk dikawal ialah tatkala dia sedang marah. Kadang-kadang dia mengamuk macam ribut taufan lakunya (sebab itu kebanyakan nama ribut diambil dari nama perempuan umpamanya Taufan Lydia, Ariel, Angela dan lain-lain).

Bagaimana sepatutnya tindakan suami untuk mententeramkan isteri yang sedang dilanda ribut taufan ini? Seeloknya didiamkan saja dahulu sampai kemarahannya reda kemudian baru diterangkan dengan sejelas-jelasnya setiap perkara yang perlu diterangkan terutama yang menimbulkan prasangka isteri. Mengapa perlu diamkan saja orang yang sedang mengamuk? Kerana tatkala sedang marah syaitan sengaja meluap-luapkan perasaan marahnya. Kalau dijawab, bererti kita sengaja mencari pasal kerana berlawan dengan syaitan. Maka lebih baik didiamkan sahaja sehingga perasaan marahnya kendur. Ada kalanya demi keharmonian rumahtangga, ada perkara-perkara tertentu yang tidak sepatutnya diketahui oleh isteri. Kalau perlu disembunyikan dari pengetahuan isteri, sembunyikan sungguh-sungguh. Saya bukanlah menggalakkan suami mengambil kesempatan melakukan perkara yang sumbang dan berbuat dosa di belakang isteri. Tetapi jika perkara yang disembunyikan itu tidak bertentangan dengan syariat, memang ada baiknya disembunyikan. Mungkin ia berhubung dengan suatu perkara yang isteri masih sukar untuk menerimanya.

Hal ini pernah berlaku dalam rumahtangga Rasulullah saw. Suatu hari isteri-isteri datang menemui baginda dan Siti Aishah, yang mewakili mereka semua, bertanya, "Wahai Rasulullah, di antara isteri-isteri Rasulullah, yang manakah yang paling Rasulullah sayangi?" Rasulullah tersenyum mendengar pertanyaan itu. Rasulullah tidak terus menjawabnya. Bahkan baginda menyuruh kesemua isterinya pulang dahulu dan berjanji akan memberikan jawapannya kemudian.

Bagaimana harus dijawab kalau anda ditanya begitu oleh isteri-isteri anda? Memang tidak dinafikan perasaan kasih sayang itu tidak boleh diberi sama adil. Ini diakui oleh Allah. Tetapi suami mestilah pandai memainkan peranannya supaya jangan ada dikalangan isteri-isteri yang tersinggung perasaanya kerana mengetahui suami lebih sayang kepada isteri yang lain.

Berbalik kepada kisah tadi, maka seperti biasa Rasulullah saw mendatangi isteri-isterinya mengikut giliran masing-masing. Rasulullah sedikit pun tidakm menyebut mengenai persoalan yang dikemukakan itu. Sebaliknya sebelum baginda meninggalkan isterinya, setiap seorang baginda hadiahi sebentuk cincin dan baginda berpesan agar mereka tidak memberitahu pada isteri-isteri yang lain. Pada hari yang telah ditetapkan Rasulullah saw menyuruh isteri-isterinya berkumpul kerana baginda hendak memberi jawapan kepada persoalan yang dikemukakan.

Maka berdebar-debarlah hati masing-masing untuk mengetahui siapakah di antara mereka yang paling disayangi oleh Rasulullah. Ada yang terasa pasti jawapannya Siti Aishah kerana beliaulah yang termuda di antara mereka. tetapi dengan kebijaksanaan Rasulullah, baginda pun berkata, "Isteri yang paling disayangi ialah mereka yang diberi cincin kepadanya." Maka tersenyumlah isteri-isteri Rasulullah kerana setiap seorang menyangka dia sahaja yang menerima cincin tersebut. Begitulah sepatutnya tindakan suami, pandai menyelesaikan kekusutan fikiran isteri.

Satu perkara lagi biasanya kaum perempuan suka berleter atau setengah orang kata macam mulut murai. Suami yang bijak akan berdiam dan tidak menjawab leteran isteri. Ini bukan bermakna suami mengalah, tetapi sebagai satu strategi. Ibarat orang sedang sakit gigi. Gigi yang sakit jangan terus dicabut kerana akan bertambah sakitnya. Hendaklah tunggu sehingga sakitnya berkurangan barulah dicabut. Maknanya isteri yang sedang berleter, jangan dinasihati. Hendaklah tunggu keadaannya menjadi kendur barulah boleh dinasihati. Dan nasihat itu mestilah kena pada tempatnya. Maka barulah diterima dan dirasakan seperti kepala yang disirami embun pagi pada kala panas terik. Rasulullah juga pernah berhadapan dengan kerenah perempuan yang suka berleter. Rasulullah tidak menjawab sepatah pun. Baginda memberi peluang kepada perempuan tersebut meluahkan ketidakpuasan hatinya. Apabila kesemuanya telah diluahkan, barulah baginda memberi penjelasan atau pun memaafkan saja dan melupakan perkara tersebut.

Tidak semua suami memiliki isteri yang banyak kerenah. Beruntunglah suami yang memiliki isteri yang sikapnya terlalu pangasih terhadap suami dan anak-anak. Perempuan begini rela mengorbankan seluruh jiwa dan raganya untuk kebahagiaan suami dan anak-anak. Dia akan bersikap sebagai penghibur, penyayang, pendorong dan pembantu kepada perjuangan suami sekiranya suaminya seorang pejuang atau pendakwah. Isteri begini bukan sahaja tidak membebankan suami dengan masalah-masalahnya bahkan dia akan berusaha untuk menyelesaikan masalah suaminya. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud:

"Barangsiapa memiliki isteri yang solehah maka sesungguhnya ia telah memiliki separuh dari agamanya."

Rasulullah juga bersabda yang bermaksud:

"Dunia adalah hiasan dan hiasan yang terbaik ialah memiliki isteri yang solehah."

Apabila wanita dapat dididik dengan betul maka ia dapat memberi kebaikan kepada seluruh umat kerana di tangan wanitalah penentu corak generasi akan datang. Kelembutan dan kehalusan belaian tangan wanita yang solehah akan membahagiakan seluruh isi alam.

Baca Lagi..dan Jangan Lupa Share Kat Member..
Print

Adab Hari Jumaat

Posted by Blog Rasmi YM Syed Abi Ghufran Al-Idrus 0 comments

1. Untuk menghormati hari Jumaat, kita mulai mempersiapkannya sejak hari Khamis seperti memotong kuku dan memotong rambut.

2. Disunnahkan mandi Jumaat. (HR Bukhari) *Salah satu hak Allah dari hambanya dalam mandi adalah setidak-tidaknya kita mandi dalam seminggu satu kali iaitu mandi dihari Jumaat.

3. Dianjurkan banyak bersiwak dihari Jumaat (HR Bukhari)

4.Disunnahkan memakai wangi-wangian. (HR Bukhari)

5. Dianjurkan agar memakai pakaian terbaik dihari Jumaat. Hari Jumaat adalah hari raya bagi muslimin yang harus kita hormati. Sebagaimana hari raya umat Yahudi di hari Sabtu dan Nasrani hari Ahad.

6. Usahakan pergi kemasjid berjalan kaki (bila memungkinkan) kerana setiap langkah untuk pergi shalat Jumaat akan mendapat ganjaran 1 tahun berpuasa. (HR Bukhari)


7.Disunnahkan berdoa diantara 2 khutbah tanpa mengangkat tangan dan cukup diucapkan dalam hati. * Salah satu waktu makbulnya doa. (HR Bukhari)


8.Dianjurkan agar membaca surah Al-Kahfi sebelum atau sesudah Jumaat. Pahalanya antara lain:
a. Diampunkan dosa-dosa kita selama seminggu yang lalu, b. Diselamatkan dari gangguan Dajjal.

9. Dianjurkan perbanyakkan selawat keatas Nabi saw.

10. Barangsiapa yang membaca selawat 80 kali setelah shalat Asar dihari Jumaat sebelum berdiri dari tempat shalatnya maka mendapat pahala 80 tahun beribadah dan 80 tahun dosanya diampunkan Allah swt.

11. Bacaan selawat :
Allahhumma salli ala muhammadinin nabiyil ummi wa ala alihi wa shabihi ajmaian.

12. Saat-saat terkabulnya doa dihari Jumaat :
1. Setelah shalat Subuh sampai Isroq 2. Ketika matahari tepat diatas 3. Ketika naiknya khotib kemimbar 4. Antara 2 khutbah 5. Ketika turunnya khotib dari mimbar 6. Setelah shalat Jumaat 7. Setelah shalat Asar sampai menjelang Maghrib

13. 5 peristiwa penting dihari Jumaat
1. Allah menciptakan Adam manusia pertama 2. Allah mengusir Adam dari Syurga ke Bumi 3. Allah mewafatkan Adam 4. Ada satu saat yang bila hamba meminta kepadaNya pasti akan dikabulkan oleh Allah pada saat tersebut. 5. Terjadinya kiamat (HR Ahmad, Abu Dawud)


14. Disunatkan berpindah tempat jika mengantuk ketika sedang mendengar khutbah. (HR Abu Dawud dan Tarmidzi)
Terima kasih, dan apa jua yang telah anda tahu dan belum mengamalkan anggaplah ini merupakan pertama kali anda mendengarnya dan harap sampaikan kepada rakan-rakan yang lain.
Wassalam

Baca Lagi..dan Jangan Lupa Share Kat Member..
Print

Perempuan, Akal Setipis Rambutnya

Posted by Blog Rasmi YM Syed Abi Ghufran Al-Idrus 0 comments

Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita. Tanpa mereka, hati, fikiran dan perasaan lelaki akan resah. Masih mencari walaupun sudah ada segala-galanya. Apa lagi yang tidak ada di syurga, namun Nabi Adam a.s tetap rindukan Siti Hawa.

Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, isteri atau puteri. Dijadikan mereka dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan oleh lelaki. Tetapi kalau lelaki sendiri yang tak lurus, tak mungkin mampu nak meluruskan mereka. Tak logik kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus.

Luruskanlah wanita dengan cara yang ditunjuk Allah, kerana mereka dicipta sebegitu rupa oleh Allah. Didiklah mereka dengan panduan dari-Nya. Jangan cuba jinakkan mereka dengan harta, nanti mereka semakin liar. Jangan hiburkan mereka dengan kecantikan, nanti mereka semakin menderita. Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah. Kenalkan mereka kepada zat Allah yang kekal, disitulah suisnya.

Akal setipis rambutnya, tebalkan dengan ilmu. Hati serapuh kaca, kuatkan dengan iman. Perasaan selembut sutera, hiasilah dengan akhlak. Suburkanlah kerana dari situlah nanti mereka akan nampak nilaian dan keadilan Tuhan. Akan terhibur dan bahagialah hati mereka, walaupun tidak jadi ratu cantik dunia, presiden ataupun perdana menteri negara atau 'women gladiator'. Bisikkan ke telinga mereka bahawa kelembutan bukan suatu kelemahan. Itu bukan diskriminasi Tuhan. Sebaliknya disitulah kasih sayang Tuhan, kerana rahim wanita yang lembut itulah yang mengandungkan lelaki-lelaki waja : negarawan, karyawan, jutawan dan "wan-wan" yang lain. Tidak akan lahir 'superman' tanpa 'superwoman'.

Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak terhibur dan tidak menghiburkan. Tanpa ilmu, iman dan akhlak, mereka bukan sahaja tidak boleh diluruskan, bahkan mereka pula membengkokkan.

Lebih ramai lelaki yang dirosakkan oleh perempuan daripada perempuan yang dirosakkan oleh lelaki. Sebodoh-bodoh perempuan pun boleh menundukkan sepandai-pandai lelaki. Itulah akibatnya apabila wanita tidak kenal Tuhan. Mereka tidak akan kenal diri mereka sendiri, apalagi mengenal lelaki. Kini bukan saja ramai boss telah kehilangan 'secretary', bahkan anak pun akan kehilangan ibu, suami kehilangan isteri dan bapa akan kehilangan puteri.

Bila wanita derhaka dunia lelaki akan huru-hara . Bila tulang rusuk patah, maka rosaklah jantung, hati dan limpa. Para lelaki pula jangan hanya mengharap ketaatan tetapi binalah kepimpinan. Pastikan sebelum memimpin wanita menuju Allah pimpinlah diri sendiri dahulu kepada-Nya.

Jinakkan diri dengan Allah, nescaya akan jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita. Jangan mengharap isteri seperti Siti Fatimah, kalau peribadi belum lagi seperti Sayidin Ali.

Baca Lagi..dan Jangan Lupa Share Kat Member..
Print

Panduan Mandikan Bayi Anda

Posted by Blog Rasmi YM Syed Abi Ghufran Al-Idrus 0 comments


WAKTU mandian adalah antara detik yang menggembirakan kebanyakan kanak-kanak kecil terutama yang suka bermain air. Sebagai ibu, anda boleh menggunakan masa itu sebaik-baiknya kerana waktu mandi boleh menjadi satu pengalaman yang menyeronokkan, malah waktu mandi turut memberi peluang yang baik buat ibu untuk berinteraksi dengan si manja.

Bagaimanapun, untuk memandikan bayi yang baru lahir perlulah lebih berhati-hati. Walaupun ia bukan perkara sukar, beberapa perkara perlu diambil kira sebagai langkah menjaga keselamatan dan kesihatan bayi berkenaan.


Pakar Perunding Pediatrik dan Kardiologi Pediatrik, Datuk Dr Zulkifli Ismail, berkata sebelum waktu mandian bayi bermula, seelok-eloknya pilihlah waktu mandian yang bersesuaian sama ada bagi ibu mahupun si manja.

Beliau berkata, ibu perlu membuat persediaan yang secukupnya dan jangan gementar untuk memandikan bayi, sebaliknya rasa yakin dengan kebolehan diri sendiri dalam menguruskan bayi.

“Bagi yang baru bergelar ibu, mungkin ada perasaan takut untuk memandikan bayi kerana bukan saja ia kecil, tetapi tubuhnya lembik. Jadi, ibu lazimnya bimbang dia akan terkasar dengan bayi itu. Tetapi percayalah, bayi baru lahir sebenarnya lebih kuat tubuhnya. Apa yang perlu anda buat ialah dekati bayi itu dengan lembut dan penuh kasih sayang. Bayi tentunya akan berasa selamat dan selesa dengan belaian kasih ibunya,” katanya.

Beliau berkata, perkakasan untuk mandian pula hendaklah disediakan terlebih dulu, antaranya menyediakan tab mandian, tuala, sabun atau syampu mandian dan pakaian yang bersih.

Semua perkakasan itu perlu disediakan lebih awal supaya sebaik saja bayi siap dimandikan, ia sudah pun tersedia dan tidak perlu lagi tercari-cari sehingga menimbulkan masalah.

Dr Zulkifli berkata, bayi yang baru lahir akan hilang panas dengan cepat, oleh itu, mandikan bayi di dalam bilik yang tidak sejuk. Kawal suhu dalam bilik dan pastikan lantai kering dan selamat. Sekiranya bayi perlu dimandikan di dalam bilik mandi, sebagai langkah keselamatan, pastikan lantai kering dan sediakan segala keperluan serta tempatkan barangan berkenaan di tempat yang mudah dicapai.


Mengenai kadar atau jumlah paras air untuk memandikan bayi, Dr Zulkifli berkata, jika menggunakan tab mandi, isikan air 5 cm hingga 8 cm atau cukup dalam untuk bayi berada di dalam air dengan bahunya di bawah paras air.

“Isikan tab mandi dengan air sejuk dulu, kemudian barulah diikuti dengan air panas. Periksa suhu air dengan siku atau pergelangan tangan dan pastikan air mandi itu suam. Selepas itu, tuangkan sabun mandi atau mandian dan kacau menggunakan tangan untuk memastikan tiada air yang panas. Apabila air sudah siap, barulah bawa bayi ke tempat mandi dan tanggalkan semua bajunya.

“Tetapi jangan masukkan bayi terus ke dalam air, sebaliknya basuh bahagian mukanya dulu dan seterusnya pada bahagian lain hingga kakinya. Selesai mandi, balut tubuh bayi dengan tuala segera dan jangan biarkan terlalu lama terdedah kerana ia tidak baik untuk kesihatannya. Gunakan kapas dan air masak lain yang sudah disejukkan di dalam mangkuk yang bersih dan lap matanya, muka, bahagian di bawah dagu dan bahagian tali pusat. Semua bahagian itu perlu dibersihkan dengan betul kerana jika tidak, ia boleh membawa jangkitan pada kulit,” katanya.

Dr Zulkifli berkata, selepas mandi, bayi mesti dikeringkan sepenuhnya dengan memfokuskan pada bahagian bawah leher, tali pusat, bahagian punggung, paha dan ketiak, sementara bagi bayi yang belum tertanggal tali pusatnya, ibu perlu lebih berhati-hati.



Malah, bagi mengelakkan jangkitan dan pulih dengan cepat adalah penting untuk membersihkan bahagian pusat setiap hari (walaupun sebelum tali pusat tertanggal) dengan kapas dan air masak yang sudah disejukkan. Keringkan secara lembut dan menyeluruh menggunakan kapas atau tuala lembut serta sapukan ubat diberikan doktor di bahagian berkenaan.

“Kebanyakan ibu takut untuk membersihkan tali pusat kerana bimbang bayi akan berasa sakit dan ada juga berasa geli kerana keadaannya yang sedikit hitam. Lazimnya, tali pusat bayi akan tertanggal dengan sendiri dalam jangka masa empat hari hingga dua minggu dan meninggalkan luka kecil yang mungkin mengambil masa beberapa hari untuk pulih. Jika tidak tercabut jangan bimbang kerana mengikut rekod ada kes yang sehingga mencapai 72 hari,” katanya.

INFO: Panduan keselamatan ketika memandikan anak:

* Jangan sekali-kali tinggalkan bayi anda bersendirian ketika mandi.
* Jangan letakkan bayi anda ke dalam tab mandian ketika air sedang diisi.
* Pastikan bilik mandi keluarga selamat dan letakkan alas getah dan pasangkan penutup paip.
* Jangan benarkan kanak-kanak menyentuh paip.
* Didiklah anda anda supaya sentiasa duduk ketika mandi.

Baca Lagi..dan Jangan Lupa Share Kat Member..
Print

Roh

Posted by Blog Rasmi YM Syed Abi Ghufran Al-Idrus 0 comments

Soalan seterusnya yang diajukan kepada admin:

SALAM...

SAYA HIDAYA, INGIN MEMINTA SEDIKIT PENDAPAT @ PANDANGAN TENTANG ROH SESEORANG.

1) SELEPAS KEMATIAN SESEORANG ADAKAH ROH-NYA AKAN BALIK KEMBALI KE TEMPAT TINGGAL SEBELUM
KEMATIAN NYA ATAU TIDAK?...
2) ADAKAH KEJADIAN ROH ITU BOLEH MENGUTURKAN KATA-KATA @ PESANAN KEPADA SESEORANG?...

TOLONG BERIKAN SEDIKIT PANDANGAN @ TUNJUK AJAR TENTANG PERKARA INI. TERIMA KASIH.




Jawapan:
Orang yang telah mati, roh mereka berada dalam alam barzakh sehinggalah dibangunkan semula pada Hari Kiamat besar. Ertinya,orang-orang telah meninggal dunia, tidak mungkin kembali sebagaimana orang hidup. Firman Allah Taala:


Maksudnya selepas kematian mereka akan berada di alam barzakh (yang mereka akan tinggal tetap di dalamnya) sehingga pada hari mereka akan dibangkitkan semula.

Dalam Tafsir Al-Qurtubi pada juzuk 18 halaman 56, dalam tafsiran ayat tersebut, bahawa selepas kematian, roh manusia masuk ke alam barzakh, mereka berada di dalamnya. Alam itu tertutup atau terdinding, tersekat daripada mereka kembali ke alam dunia hingga mereka kembali pada Hari Akhirat.

Ertinya, roh orang-orang yang mati, tidak boleh kembali ke alam dunia. Logiknya, kalau orang yang sudah mati, kembali semula, maka mengapa orang yang mati dibunuh dengan zalim, diseksa musuh yang tidak berperikemanusiaan, dirogol dan sebagainya, mengapa mereka tidak balik semula untuk mencari orang yang menganiaya mereka dan membalas perbuatan kejam mereka?
Ini tidak pernah berlaku, kerana hakikatnya orang yang telah mati sudah berada di alam yang ‘terdinding’ dan tidak boleh kembali.

Pada pandangan admin, hal seperti ini tidak boleh dipandang ringan kerana boleh membawa kepada kerosakan, atau sekurang-kurangnya cacat akidah, tidak boleh mempercayai orang yang telah kembali ke alam kubur boleh kembali ke dunia, boleh menziarahi keluarga atau bercakap-cakap semula dengan orang yang mengenalinya.

Meskipun hal ini tidak mustahil, tetapi tidak mungkin berlaku dalam alam realiti. Yang mereka berjumpa itu bukan orang yang telah mati, besar kemungkinan itu adalah sejenis makhluk halus yang al-Quran mengistilahkannya sebagai Qareen.

Dalam Surah Fussilat, ayat 25 (mafhumnya),"Dan kami tetapkan bagi mereka teman-teman (Qareen) yang menjadikan mereka memandang bagus apa yang di hadapan dan di belakang mereka. Dan tetaplah atas mereka keputusan (hukuman) asal, pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jin dan manusia bahawa sesungguhnya mereka adalah golongan yang rugi."

Ayat ini merujuk kepada adanya, makhluk halus yang dipanggil Qareen atau Quranah (jin yang menjadi sahabat baik kepada manusia).

Dalam Surah an-Nisa, ayat 38 (mafhumnya),"....Dan sesiapa yang menjadikan syaitan itu kawan setianya, maka dia mendapat kawan setia yang amat jahat."

Pada Hari Kiamat bila insan dibangkitkan, dan mendapati dirinya termasuk dalam golongan yang derhaka terhadap Allah S.W.T, mereka saling menyalahkan antara satu sama lain, terutamanya menyalahkan Qareennya (syaitan yang menjadi kawan mereka). Seperti yang disebut dalam Surah Qaaf, ayat 27 (mafhumnya),"Berkatalah (syaitan yang menjadi kawan baik manusia), 'Wahai Tuhan kami! aku tidak menzaliminya, akan tetapi dia sendirilah yang melakukan kesesatan yang amat jauh (terhadap-Mu)."

Banyak ayat-ayat yang berkenaan Qareen seperti Surah as-Saffaat (51), Surah Zukhruf (38), Surah Qaaf (23) dan ayat-ayat lain.

Qareen berbeza istilahnya daripada ifrit, jin, syaitan dan sebagainya, kerana Qareen ini dirujuk sebagai makhluk halus yang berdampingan dengan manusia sehingga menjadi kawan rapat yang boleh bantu membantu.

Malah Allah memberi penjelasan bahawa manusia berlindung dengan jin seperti disebut dalam Surah Jin ayat 6 (mafhumnya),"Dan bahawa sesungguhnya ada kalangan laki-laki manusia, berlindung dengan laki-laki daripada jin, maka bertambah-tambahlah kejahatan syaitan ke atas manusia."
Ayat ini merujuk kepada persahabatan yang begitu rapat antara manusia dengan jin, sehingga menganggap jin ada kuasa, ada kebolehan untuk melindungi manusia, mereka berlindung dengan jin, mereka tidak berlindung dengan Allah.

Inilah Qareen, sehingga sesudah mati manusia itu pun, jin ini boleh menyerupai seperti mereka untuk menyesatkan manusia dan mencederakan aqidah manusia.

Banyak surah-surah di dalam Al-Quran boleh digunakan bagi mengelak diri kita diganggu oleh makhluk halus ini antaranya banyak membaca dua surah terakhir daripada al-Quran, ayatul Kursi sebanyak yang mungkin, membaca Surah Al-Baqarah hingga akhir, atau membaca Khawateem Al-Baqarah (ayat 184, 185 dan 186).

Sebaik-baiknya sebelum tidur, saudari membaca 11 ayat dari Surah Al-Baqarah, iaitu ayat 1, 2, 3, 4, 5 dan 255, 256, 257 dan 284, 285 serta 286). Boleh juga membaca Surah Yaasin atau mana-mana surah, dengan memohon pertolongan Allah SWT agar perkara sebegini tidak berlaku lagi.

Soalan kedua sudah terjawab secara tidak langsung.

Wassalam.

Baca Lagi..dan Jangan Lupa Share Kat Member..
Print
Related Posts with Thumbnails

Sekapur Sirih


Salam...Selamat Datang Ke Blog Sagasama ...Ini Merupakan Sambungan Daripada Blog Yang Lama ( blogsagasama.blogspot.com ) Kerana Blog Yang Lama Sudah Terdelete Secara Tidak Sengaja...Semoga Sahabat Sekelian Mendapat Manfaat Dari Blog Ini...

Email dan YM Admin : sagasue@yahoo.com

ADMIN : TIDAK ON LINE





free counter